Bekerjasama dengan Yayasan Amanat Pendidikan Rakyat, Jari Bangsa Gelar Bedah Buku Pemikiran Soekarno

Bedah buku tentang pemikiran Soekarno
Sumber :
  • Istimewa

Menurut sang penulis, Airlangga, bukunya tersebut bukan lahir dari pengalaman intelektual dan rasionalitasnya sebagai dosen ilmu politik Universitas Airlangga (Unair). Akan tetapi, menurutnya, gagasan yang tertuang dalam buku ini sudah lahir di alam pikirannya sejak dia kecil. Dimana sejak itu, ia hidup di dalam keluarga yang kagum akan sosok Soekarno.

Video Pengurus DKM Al-Jabbar Bawa Senjata Api Disorot Publik, Ono Surono Sentil Ridwan Kamil

"Sejak saya SD, saya selalu penasaran dengan isi lemari pakaian keluarga, terlihat satu buku tebal yang disimpan rapi berjudul Di Bawah Bendera Revolusi (Buku Karangan Bung Karno). Saya selalu bertanya namun mama saya menjawab dengan sstt. Ketika saya tanya bapa, dijawab nanti akan tahu saat dewasa," kata Airlangga.

Di sisi lain, pengamat pertahanan dan geopolitik Connie Bakrie menilai, ide-ide Bung Karno merupakan kekuatan pikiran, kekuatan imajinasi yang telah terbukti mampu membawa Indonesia meraih kemerdekaan.

Ramai Penolakan Timnas Israel di Piala Dunia U-20, Mahfud MD Ingatkan Ucapan Soekarno

"Sekarang ini kita butuh figur Bung Karno. Ajaran Bung Karno ini sangat relevan dengan situasi politik, ekonomi, sosial serta pertahanan dan keamanan  saat ini, terutama dalam membangun bangsa yang lebih kuat dan mampu bersaing dalam menghadapi berbagai tantangan global seperti krisis politik di berbagai wilayah," kata dia.

Sementara itu, menurut Wintohari Danialdi, Buku Airlangga Pribadi merupakan buku paling egois karna sangat ambisius menelanjangi semua gagasan Bung karno dari segala perspektif. Ia mengatakan, buku tersebut memberi kekuatan intelektual yang nyaris sempurna tentang pemikiran sang panglima revolusi.

Sudah Ada Sejak Zaman Dulu, Ini Lima Lokasi Wisata Tertua di Indonesia

"Merahnya Ajaran Sukarno menyodorkan suatu energi intelektual yang solid dan komprehensif tentang Sukarno ditinjau dari dimensi rasionalitas pemikiran, praksis politik maupun kontekstualisasinya pada era sekarang," kata dia.