Salam yahudi Panji Gumilang Dianggap Menistakan Agama, Ahli Sejarah Ikut Berkomentar

Sejarawan, Bambang Noorsena
Sumber :
  • screenshot berita viva news

Lebih lanjut, Bambang memaparkan bahwa pada zaman Yesus terdapat 3 bahasa yang digunakan, yakni Ibrani, Aramaic dan Yunani. Bahasa Ibrani, kata dia, digunakan orang Yahudi untuk membaca Alkitab. Sementara, Aramaic merupakan Bahasa sehari-hari yang digunakan Yesus dan muridnya. Lalu, Yunani merupakan Bahasa umum, seperti Bahasa Inggris saat ini.

Inilah Karakter Bangsa Israel yang Dikabarkan Dalam Al-Qur'an

Selain tiga Bahasa di atas, Bambang mengatakan ada satu bahasa lagi, namun tidak digunakan banyak orang, yakni Bahasa latin. Orang pada masa itu menggunakan bahasa latin untuk keperluan administrasi kerajaan.

Pembahasan ini Bambang paparkan sebagai gambaran bahwa ada keserumpunan antara Bahasa yang digunakan dalam agama tertentu. Oleh karenanya, dia sangat menyayangkan adanya pihak yang ribut terkait penggunaan Bahasa tertentu di Indonesia. Khususnya, dia menyorot soal kontroversi salam Yahudi yang diajarkan Panji Gumilang kepada santri Pesantren Al Zaytun.

Tunggu Aksi Indonesia Selesaikan Perang Israel - Palestina, Eks Dubes RI : Dunia Menunggu

"Tapi kenapa di Indonesia jadi heboh, baru-baru ini ada pesantren besar pimpinannya Panji Gumilang. Sampai Pak Mahfud MD juga menyuruh segera menuntaskan kasus ini gara-gara dia dianggap menistakan agama," imbuhnya.

Kendati demikian, Bambang menegaskan dirinya tidak akan menyenggol atau masuk ke ranah agama. Tetapi, dalam konteks ini dia hanya ingin menyampaikan persoalan tersebut berkaitan dengan keimanannya. Terakhir, Bambang mengungkap salam yang dinyanyikan Panji dalam masjid itu juga kerap dinyanyikan di dalam gereja.

Penangguhan Penahanannya Belum Dikabulkan, Kuasa Hukum Panji Gumilang Ajukan Pemeriksaan Kesehatan

“Itu adalah nyanyian gereja juga, Yesus itu orang Yahudi, 12 murid orang Yahudi, 70 murid Yesus sebagian besar orang Yahudi. Dan gereja itu mula-mula berakar pada kitab berbahasa Ibrani, yaitu Perjanjian Lama," pungkasnya.