Vicky Prasetyo Bantah Tipu Rp1,8 Miliar, Lapangan Mini Soccer Jadi Saksi Bisu

Vicky Prasetyo
Sumber :

JabarVicky Prasetyo kembali menjadi sorotan publik. Kali ini, bukan karena kisah cintanya yang penuh drama, melainkan karena kasus hukum yang menjeratnya. Ia diduga melakukan penipuan senilai Rp1,8 miliar terhadap seorang kontraktor yang bekerja sama dengannya dalam proyek pembangunan lapangan mini soccer di Karawang, Jawa Barat.

Pusat Orthopedi RS Mandaya Karawang Miliki Metode Operasi 1cm dan Teknologi MRI Canggih

Namun, Vicky Prasetyo tak tinggal diam. Ia membantah keras tuduhan tersebut dan mengklaim bahwa ia tidak pernah menerima uang sepeser pun dari kontraktor tersebut. Ia juga heran dengan angka Rp1,8 miliar yang disebut-sebut sebagai nilai proyek yang ia tipu.

"Kenapa tiba-tiba ada nilai itu? Saya bukan orang yang dititipkan uang. Angka Rp1,8 miliar itu dari mana? Hasilnya apa?" kata Vicky Prasetyo, di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, dikutip dari VIVA pada Selasa, 5 Maret 2024.

Diwarnai Penyanderaan Truk BBM, KDM Mediasi Demo Warga ke Pertamina Soal Pembebasan Lahan

Vicky Prasetyo mengaku bahwa ia hanya bertindak sebagai pemilik lahan yang disewakan kepada kontraktor untuk membangun beberapa fasilitas olahraga dan hiburan di sana, salah satunya lapangan mini soccer internasional. Ia mengatakan bahwa ia dan kontraktor sudah sepakat bahwa pembayaran akan dilakukan setelah lapangan selesai dibangun dalam waktu 50 hari.

"Saya sebagai PT yang memiliki lahan tersebut, dan mereka yang menawarkan diri untuk membangun beberapa proyek di sana, salah satunya lapangan mini soccer internasional itu," jelasnya.

Dugaan Malpraktik Rumah Sakit di Karawang, Seorang Bayi Meninggal Usai Disuntik Antibiotik

"Kami punya kesepakatan kalau sudah selesai, baru ada pembayaran. Tidak ada dalam klausul atau perjanjian apa pun yang saya harus membayar setiap progres perkembangan, misalnya termin atau apa, itu tidak ada," kata Vicky Prasetyo.

Namun, nyatanya lapangan mini soccer itu tidak kunjung rampung. Bahkan, kondisinya sangat memprihatinkan. Lapangan itu rusak di banyak tempat, tergenang air, dan tidak layak digunakan. Vicky Prasetyo pun menunjukkan bukti-bukti kerusakan lapangan itu kepada awak media.

"Sekarang sudah tidak bisa digunakan dan harus dibongkar karena lapangannya rusak, tergenang di mana-mana," ucap Vicky Prasetyo.

"Ini nggak mungkin bisa dipakai main kalau lapangannya kondisinya kayak gini. Coba anak kalian main di sini, nggak akan bisa. Ini pembangunannya gagal," tandasnya.

Vicky Prasetyo merasa dirugikan oleh kontraktor yang melaporkannya ke polisi. Ia mengaku tidak pernah mendapat keuntungan dari proyek tersebut, malah harus menanggung kerugian akibat lapangan yang tidak selesai dan rusak. Ia pun siap membela diri di pengadilan dan membuktikan bahwa ia tidak bersalah.

"Saya tidak takut, saya akan lawan. Saya tidak pernah menipu siapa pun. Saya punya bukti-bukti yang kuat. Saya yakin kebenaran akan terungkap," ujar Vicky Prasetyo.