Konservasi Keanekaragaman Hayati dan Lingkungan Percepat Perwujudan Ekonomi Hijau
- Screenshot berita VivaNews
Se Whan Chon, Presiden Direktur AstraZeneca Indonesia menambahkan, sejak dimulainya kemitraan pada tahun 2020, program AZ Forest telah memberikan dampak positif kepada lebih dari 20.000 keluarga petani dan berhasil menanam lebih dari 4 juta pohon hidup di 21.000 lahan pertanian untuk reboisasi dan keanekaragaman hayati.
“Selain AZ Forest, kami juga mengurangi jejak karbon kami dengan pindah ke kantor ramah lingkungan yang baru dengan konsumsi energi yang lebih rendah. Memasukkan keberlanjutan ke dalam kebijakan internal kami, kerja hybrid, pembatasan perpindahan karbon. Serta akan segera terjadi transisi ke armada 100 persen kendaraan listrik, sekitar 600 sepeda motor listrik dalam 2 tahun ke depan memperdayakan produksi lokal," paparnya.
Shuhaela Haqim, Country Director Tony Blair Institute for Global Change memuji Pemerintah Indonesia yang telah mengintegrasikan aspek keberlanjutan, termasuk dampak penilaian lingkungan hidup, ke dalam proyek infrastruktur besar.
Ia juga menyoroti proses inklusif dari proyek-proyek yang telah menerima masukan dari masyarakat lokal, seperti Tol Bali Mandara yang mengalami perubahan trase jalan tol untuk melindungi kawasan mangrove di sekitarnya.
Contoh lainnya adalah jalan tol Pekanbaru-Dumai di Sumatera yang dilengkapi enam jalur perlintasan gajah agar tidak mengganggu pola migrasi.
“Terdapat keputusan dalam proyek-proyek ini yang berkontribusi untuk melindungi lingkungan, dan hal ini mempunyai dampak ekonomi yang positif. Misalnya, kawasan hutan bakau yang berhasil terlindungi setelah jalur jalan tol Bali Mandara diubah. Keputusan ini berperan penting untuk mengurangi dampak lingkungan yang terjadi di Bali pasca pembangunan jalan tol Bali.” ucap Shuhaela.