Tak Terlalu Alami Perubahan Signifikan, iPhone Jatuh dan Terpuruk di China
- Screenshot berita VivaNews
VIVAJabar – Tampaknya pengguna tidak lagi mencari iPhone di China atau mengabaikannya. Pasalnya, pangsa pasar Apple di China masih terus menurun. Faktanya, pasar smartphone China saat ini didominasi oleh merek lokal seperti Vivo, Oppo, dan Huawei.
Apple dikenal sebagai produsen ponsel terbesar keenam di China. Apple terus mengalami penurunan dan tidak menyadarinya, namun produksi ponsel pintar dalam negeri Tiongkok akan tumbuh 10% year-on-year (y/y) pada Q2 2024, dengan pengiriman spektakuler mencapai 70 juta unit.
Vivo saat ini merupakan pemasok ponsel pintar terbesar di Tiongkok, mengirimkan 13,1 juta unit, setara dengan pangsa pasar sebesar 19 persen. Kemudian di posisi kedua ada Oppo yang mendominasi pasar China dengan 11,3 juta pengapalan dan pangsa pasar 16 persen.
Honor berada di peringkat ketiga sebagai vendor ponsel lokal Tiongkok dengan pengiriman 10,7 juta unit dan pangsa pasar 15%. Setelah itu, Huawei berada di urutan keempat dengan pengiriman 10,6 juta unit dan pangsa pasar 15%. Diurutan terakhir ada Xiaomi yang mampu membalikkan posisi Apple dengan peningkatan pengapalan sebesar 17% per tahun menjadi 10 juta unit.
Setelah itu, Apple menduduki peringkat keenam sebagai vendor ponsel di China dengan pangsa pasar 14 persen. Perusahaan ini mampu membuat sejarah di Tiongkok, karena merek lokal bertahan sebagai lima besar produsen ponsel di Tiongkok dan berhasil menggeser Apple yang sebelumnya diunggulkan.
iPhone akan semakin ditinggalkan dan kurang populer di China pada kuartal kedua tahun 2024. Pangsa pasarnya 14%, sebelumnya 16%. iPhone dianggap tertunda karena kecenderungan di Tiongkok yang memandang ponsel pintar dari segi sistem operasi dan teknologi kecerdasan buatan.
Misalnya saja Huawei yang saat ini menggunakan sistem operasi HarmonyOS Next yang disebut-sebut akan menjadi pesaing serius Android milik Google dan iOS milik iPhone. Ponsel pintar lokal Tiongkok juga gencar mengadopsi fitur AI atau kecerdasan buatan pada produknya untuk mendisrupsi segmen kelas atas atau high-end. Di saat yang sama, Apple diketahui tak terlalu memperhatikan kehadiran kecerdasan buatan di iPhone.