Dilarang Islam, Ini Bahaya Makan Babi Seperti yang Dilakukan Lina Mukherjee

Ilustrasi daging babi
Sumber :
  • viva.co.id

Jabar – Baru-baru ini jagad maya dihebohkan dengan aksi seorang selebram bernama Lina Lutfiawati. Pasalnya, penggemar dunia bollywood itu dengan bangga mempertontonkan dirinya saat memakan kulit babi atau kriuk babi.

Sejumlah Artis Geruduk Polisi Terkait Penangkapan Saipul Jamil

Tak hanya itu, yang membuat perempuan yang akrab dipanggil dengan nama Lina Mukherjee itu membaca basmalah saat hendak memakan hewan yang diharamkan dalam ajaran Agama islam.

Diketahui, Lina Mukherjee sendiri menganut Agama islam. Namun, ia mengaku bahwa memakan babi tidak hanya sekali itu meskipun dalam pernyataannya yang lain ia mengaku kepepet.

Berharap Saipul Jamil Segera Bebas, Kuasa Hukum Hargai Proses Pemeriksaan

Lina Mukherjee

Photo :
  • Tangkap layar

Kendati mengetahui bahwa memakan babi itu haram, Lina Mukherjee justru menyemprot seorang Ustadz yang melaporkan tindakannya dengan pasal penistaan agama. Menurut perempuan bertubuh sintal itu, belum ada kasus hanya Karena makan hewah haram itu.

Dinilai Tak Humanis saat Penangkapan Saipul Jamil, Polisi Beri Klarifikasi

Sebagai penganut Agama islam, nampaknya Lina Mukherjee lupa betapa kerasnya islam melarang memakan babi. Hal itu, tertuang dalam dalam Al-Qur'an surat Al Baqarah ayat 173, Al Maidah ayat 3, Al An'am ayat 145 dan An Nahl ayat 115.

Disamping itu, terdapat zat yang berbahaya dalam babi sehingga membahayakan siapapun yang mengkonsumsinya. Dilansir dari VIVA pada Senin, 20 Maret 2023, berikut bahayanya memakan babi yang jelas dilarang Agama islam.

1. Infeksi cacing pita

Sudah menjadi pengetahuan Umum bahwa babi merupakan hewan terjorok. Babi bahkan kerap memakan kotorannya sendiri. Sebab itu, dalam tubuh babi mengandung banyak larva dan cacing trichinella yang dapat menyebabkan penyakit cacingan atau penyakit trikinosis.

Tak cuma itu, mengkonsumsi daging babi juga bisa terkena infeksi taeniasis yang disebabkan oleh larva dari cacing pita (Taenia solium).

Ketika mengalami infeksi cacing, gejala yang timbul, yaitu: sakit perut, diare, kelelahan, mual, muntah, dan tidak nafsu makan.

2. Penyakit Hepatitis E

Infeksi hepatitis E bisa diakibatkan makanan atau minuman yang terkontaminasi oleh virus. Namun, penyakit ini juga bisa disebabkan oleh konsumsi daging babi yang masih mentah atau setengah matang, terutama organ hatinya.

Infeksi virus ini dapat memicu gejala akut, termasuk pembesaran hati, gagal hati, dan risiko kematian. Penderita infeksi virus hepatitis E seringkali tidak menunjukkan gejala. Namun, hal ini dapat berisiko menimbulkan gagal hati dan risiko kematian ibu dan janin.

3. Penyakit Liver

Selain menyebabkan kanker kolorektal, sebuah studi telah menemukan bukti kuat antara konsumsi daging babi dan penyakit hati. Hal ini disebabkan oleh senyawa N-nitroso, yang banyak ditemukan pada produk olahan daging ini yang dimasak pada suhu tinggi.

Sebuah penelitian yang dimuat dalam International Journal of Environmental Research and Public Health (2009) menemukan bahwa konsumsi daging babi merupakan salah satu penyebab tingginya jumlah pengidap penyakit sirosis dan kanker hati di seluruh dunia.

Hal ini disebabkan makan daging babi meningkatkan asupan lemak jenuh dan kolesterol. Kedua zat ini bisa mengalami oksidasi di tubuh dan menyebabkan radang dan menyebabkan jaringan parut di liver.

4. Gangguan sistem kekebalan tubuh

Penyakit ini dikenal dengan nama Multipel Sklerosis yang dapat menyebabkan selaput pelindung saraf dan saraf tulang belakang. Para peneliti menemukan adanya kaitan antara mengkonsumsi daging babi dengan peningkatan risiko terjadinya gangguan sistem kekebalan tubuh.

5. Kanker usu besar

Peneliti menemukan konsumsi daging babi dapat menyebabkan kanker usus besar atau kanker kolorektal. Studi terbitan Oncology Reviews (2015) menyebut bahwa dengan mengkonsumsi 120 gram daging babi per hari bisa meningkatkan risiko kanker usus besar dan anis sebesar 24 persen.