Cerita dr. Djaja: Mirna Masih Hidup di RS Abdi Waluyo dan Wafat saat Dibawa ke RS Dharmais

Kasus 'Kopi Sianida', Pengacara Jessica Kumala Wongso (Otto Hasibuan)
Sumber :
  • Screenshot berita VivaNews

VIVA Jabar - Ahli Patologi, Forensik dan DNA, dr. Djaja Surya Atmadja menceritakan moment pertama kali mendiang Wayan Mirna Salihin mendapat penanganan medis usai tragedi maut 'Kopi Sianida'.

Thom Haye Sempat Ingin Absen Saat Timnas Indonesia Vs Arab Saudi

dr. Djaja tetap berkeyakinan, bahwa penyebab kematian Mirna bukanlah racun sianida. Sebab, berdasarkan hasil pemeriksaan dari beberapa sampel organ Mirna, tidak ditemukan adanya sianida.

Dokter Djaja Surya Atmadja menuturkan bahwa sampel pertama tersebut merupakan muntahan Wayan Mirna Salihin pada saat dibawa ke Rumah Sakit (RS).

Pilih Bangun Jalan Lingkar daripada Rumah Sakit, Ruhimat: Belum Pernah Jabat Bupati di Zaman Covid?

"Kala itu, dia masih sadar dan muntah-muntah, apa yang keluar dari tubuhnya pun kemudian diambil untuk dianalisis. "Iya (Yang muntahan di Rumah Sakit), itu jadi baru hidup tuh. Itu nggak ada (sianida)," ujar Djaja saat hadir di podcast dr. Richard Lee

Persib Kecam Kekerasan, Berkomitmen Tanggung Jawab atas Korban Penyerangan

"Waktu itu, diambil contohnya cuma perut, isi lambungnya, jaringan hati, darah, urine. Hasil pemeriksaan yang dikirim ke Puslabfor menyatakan sianida negatif. Seluruh sampel seperti darah, hati dan urine negatif sianida, kecuali di lambung, dimana ditemukan sianida sebanyak 0,2 mg/liter," ungkap dr. Djaja. 

Dokter Djaja kemudian mempertanyakan asal muasal sianida tersebut dan menyatakan bahwa kadar 0,2 mg/liter adalah jumlah yang sangat kecil. Dia mengindikasikan bahwa kadar ini mungkin saja berasal dari proses pembusukan.

Halaman Selanjutnya
img_title