Deretan Kasus Habib Bahar, Hina Presiden Hingga Sering Keluar Masuk Penjara
- viva.co.id
VIVA Jabar – Buntut perselisihannya dengan panglima Manguni Makasiouw yakni Andy Rompas, sosok Habib Bahar bin Smith kembali menjadi perbincangan hangat di tengah-tengah masyarakat.
Pria berambut pirang itu memang dikenal sebagai pendakwah yang tegas dan kerap menimbulkan kontroversi. Selain kritis, pimpinan Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin itu juga berani menyampaikan pendapat.
Keberanian dan ketegasannya, membuat Habib Bahar sering bermasalah. Bahkan, Habib Bahar kerap keluar masuk penjara. Berikut daftar masalah yang sempat menjerat Habib Bahar sebagaimana dikutip dari VIVA Bandung:
1. Dianggap Menganiaya Dua Remaja
Habib Bahar pernah dianggap menganiaya dua orang remaja di Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin pada 1 Desember 2018 lalu.
Peristiwa itu terjadi karena dua remaja tersebut berdandan menyerupai Habib Bahar dan dianggap melecehkannya lantaran juga mengaku istri Habib Bahar adalah istrinya.
Atas perbuatannya itu, Habib Bahar ditetapkan sebagai tersangka dan di tahan di Polda Jawa Barat.
2. Memukul Sopir Taksi Online
Di tahun yang sama yaitu 2018, Habib Bahar diketahui ngamuk pada sopir taksi online. Peristiwa tersebut terjadi Perumahan Bukit Cimanggu, Tanah Sereal, Bogor.
Penganiayaan tersebut bermula saat istri Habib Bahar menghubungi sopir kasi online untuk diantar ke pasar Asemka. Kemudian, saat pulang sang sopir mendengar Habib Bahar dan istrinya sedang cekcok.
Habib Bahar pun menaiki mobil tersebut dan dalam perjalanan ia melakukan penganiayaan terhadap sopir.
Berdasarkan pengakuan Habib Bahar, hal itu dilakukan karena sopir itu menggoda istri Habib Bahar.
3. Dinggap Hina Presiden Jokowi
Selanjutnya, masih di tahun 2018, Habib Bahar kembali tersandung kasus. Ia dilaporkan atas tuduhan menghina Presiden Jokowi dalam ceramahnya.
Adapun ceramah Habib Bahar yang menjadi masalah ialah: 'Kalo kamu ketemu Jokowi, kamu buka celananya itu, jangan-jangan haid Jokowi itu, kayaknya banci itu'.
"Ini bukan kritik atau ceramah yang beradab, jika mau protes silakan tapi yah jangan melecehkan seperti itu. Tidak pantas juga orang yang disebut habib dan ulama berkata kasar penuh kebencian seperti itu," kata Muannas Alaidid.