Heboh Korupsi Timah Rp271 T, Dedi Mulyadi Sempat Minta Penambangan Liar di Babel Ditutup
- Istimewa
VIVA Jabar – Masyarakat tengah dihebohkan dengan kasus mega korupsi timah yang menelan kerugian negara hingga Rp 271 triliun. Jauh sebelum kasus ini mencuat Kang Dedi Mulyadi (KDM) sudah mengingatkan dampak buruk saat melakukan kunjungan kerja ke Bangka Belitung.
Seperti yang dilihat di youtube Kang Dedi Mulyadi Channel, KDM yang saat itu masih menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi IV DPR RI melakukan kunjungan kerja ke Kawasan Pantai Matras, Kecamatan Sungailiat, Kabupaten Bangka pada akhir November 2020.
Dalam kunjungan tersebut para nelayan mengeluhkan aktivitas tambang timah yang membuat tidak bisa lagi mencari ikan karena laut mengalami kerusakan parah. Mereka minta penambangan segera dihentikan.
“Air laut keruh semua karena lumpur, terumbu karang tempat ikan habis, mangrove tempat kita cari kepiting dan udang juga sudah habis. Tolong lindungi kami ini para nelayan, Pak,” ujar perwakilan nelayan.
Saat kunjungan berlangsung, nelayan menyebut aktivitas tambang sudah berjalan sekitar 21 hari. Mereka tidak bisa berbuat banyak karena tambang yang dilakukan kapal di tengah laut dijaga oleh aparat bersenjata laras panjang.
Begitupun aktivitas tambang di areal mangrove yang dilakukan pihak luar alias ilegal juga tidak bisa tersentuh karena dijaga oleh pihak yang membawa senjata tajam. Nelayan sudah meminta perlindungan ke pemerintah daerah namun tak pernah direspon.