Bayi Prematur di Purwakarta yang Sempat Ditolak RS Meninggal Dunia, KDM Minta Maaf

Dedi Mulyadi
Sumber :
  • Istimewa

“Ditolak dirawat alasannya penuh, kita sempat marah-marah akhirnya hanya dibawa ke Poned dan diberi oksigen, tapi tetap tidak bisa dirawat. Akhirnya kita pulang ke rumah dan merawat bayi dengan bantuan lampu dan oksigen seadanya,” ucapnya.

Mobil Mewah Hasil Gratifikasi Diduga Disita dari Eks Bupati Anne?

Ia menyebut awalnya bidan sempat menyarankan istrinya melahirkan di rumah sakit karena bayinya akan lahir prematur. Namun karena trauma pasutri tersebut memilih tetap melahirkan di bidan.

“Trauma, dulu melahirkan anak ketiga di Bayu Asih pas istri sudah mules cari perawat atau dokter tidak ada. Saya panik karena yang saya pegang bukan darah tapi rambut (bayi), setelah itu baru ada perawatnya. Jadi trauma susah cari perawat dan dokternya,” ujarnya.

Dedi Mulyadi Apresiasi Ade yang Matikan Mesin Bus Usai Kecelakaan di Ciater

Kang Dedi Mulyadi turut berbela sungkawa atas kejadian tersebut. Ia menyampaikan permohonan maafnya terlambat membantu karena baru mendapat kabar sehari setelah bayi mendapat penolakan.

Pria yang identik dengan iket putih itu menyarankan agar keluarga tersebut mengikuti program KB. Kalaupun pihak istri tidak bisa ikut KB karena penyakit tertentu, ia berharap suaminya mau berkorban mengikuti program pemerintah tersebut.

Perampingan Kelas Pada BPJS Kesehatan, Begini Ketentuannya

“Saya berikan saran setiap desa ada bidan atau pelayanan untuk melahirkan dilengkapi inkubator sehingga tidak perlu ke rumah sakit, karena kita juga tidak bisa memaksa kalau rumah sakit penuh. Saya mohon maaf kalau menanganinya lambat karena saya baru tahunya siang hari waktu ada penolakan itu,” ucap KDM.