Pilkada Serentak, Perlu Moderasi Parpol dalam Sosialisasi Program Kampanye Sehat dan Dewasa

Ilustrasi Pilkada 2024
Sumber :
  • Istimewa

"Nah ini harus dihindari, dan ini menjadikan sebuah pemahaman masyarakat kita beda, sehingga tidak boleh dilakukan dengan menyudutkan atau mengangkat isu isu sensitif, " paparnya. 

Miliki Emas Berlimpah, Lukmantias Amin Diyakini Jadi 'Kuda Hitam' di Pilkada Subang

Di Pemilu 2024 kemarin   pemerintah sudah melakukan berbagai langkah pencegahan hoaks agar tidak menjadi dampak serius, saat tahapan, pelaksanaan dan pasca pemilihan umum 14 februari lalu.

"Masyarakat kita ini hanya 9 persen yang berasal dari lulusan perguruan tinggi, 9 persen ini dianggap memahami bagaimana kampanye, mana itu kampanye negatif, mana itu kampanye positif, " jelasnya. 

Pesta Demokrasi Pilkada Serentak Harus Sukses, Adab dan Budaya Harus Jadi Pegangan Kuat Pemerintah

Sisa dari 9 persen, itu masyarakat yang berlatar pendidikan dari lulusan SD sampai SMA di semua strata golongan. 

"Pemerintah melalui Kemenkominfo, Polri, TNI, BIN hingga penyelenggara pemilu yakni KPU dan Bawaslu terus berupaya agar masyarakat tidak termakan hoaks di pemilu 2024," terangnya. 

Empat Makanan Terbaik untuk Kesehatan Tulang

Diakui Firman, bahwa parpol harus bisa legowo ketika partainya diserang hoaks atau pasangan calon di pilgub, pilbup dan pilwalkot ikut diserang opini medsos. 

"Saya ambil contoh, ada fenomena di pilpres 2008 saat Barack Obama dan John Mccain, saat itu pendukungnya Mccain menyerang Obama dengan hoaks bahwa Obama itu masuk golongan islam radikal dan sebagainya, namun oleh Capres Johnny Mccain saat itu dijelaskan bahwa Obama rakyat Amerika yang siap membangun Amerika, dan itu diklarifikasi oleh tokoh langsung, " jelasnya. 

Halaman Selanjutnya
img_title