Perkuat Jaringan Logistik di Indonesia Timur, Pos Indonesia Kolaborasi dengan Al Khairaat

Siti Choiriana Jalin Kerjasama dengan Al Khairat
Sumber :
  • Istimewa

VIVA JabarPos Indonesia terus mengambil langkah strategis untuk memperkuat jaringan logistik khususnya di Indonesia Timur. Salah satu langkah itu adalah berkolaborasi dengan organisasi kemasyarakatan, Al Khairaat. Langkah itu ditempuh guna mendorong penguatan ekonomi di seluruh pelosok negeri.

Sembari Ngabuburit, Ratusan Anggota BSW Gambar Sketsa Museum Pos Indonesia

Direktur Bisnis Kurir dan Logistik Pos Indonesia, Siti Choiriana mengungkapkan hal tersebut pada saat acara Al Khairaat Menjawab. Pada acara bertajuk "Tantangan Globalisasi dan Digitalisasi", hadir sejumlah tokoh Al Khairaat seperti Jafar Alydrus, Hasan Al Habsyie, Asgar Basir Aki Khan, Ketua Utama Al Khairaat Alwi Sagaf Aljufrie, pembicara tamu Thoriq Abror, dan lainnya. Turut hadir Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura.

Siti Choiriana yang akrab dipanggil Ana itu mengatakan, Pos Indonesia sebagai BUMN terus bergerak di sektor Kurir dan Logistik dengan menjalin kerjasama dengan berbagai pihak. Termasuk dengan Ormas. Hal itu, bertujuan untuk meningkatkan koneltivitas ekonomi.

Ramadan Berkah, Pos Indonesia Gelar Program TJSL Serentak di Indonesia

Salah satu Ormas yang digandeng oleh Pos Indonesia adalah Al Khairaat. Organisasi kemasyarakatan layaknya NU dan Muhammadiyah itu berpusat di Palu, Sulawesi Tengah dengan jamaah yang cukup banyak.

Al Khairaat fokus pada pergerakan dakwah, Pendidikan dan Sosial.

Kiriman Uang THR Pekerja Imigran Via Jasa Kantor Pos Subang Capai Miliaran

"Kami bersama dengan Al Khairaat memiliki komitmen yang sama dalam membangun

ekonomi masyarakat. Salah satunya dalam hal meningkatkan konektivitas ekonomi melalui pengembangan Agen Pos," kata Ana.

Menurut dia, penguatan sinergi dengan Al Khairaat juga upaya nyata Pos Indonesia mendorong pemerataan ekonomi di Indonesia Timur. Dengan adanya agen Pos diharapkan distribusi barang dari seluruh Indonesia ke Timur bisa semakin mudah.

Pelaku usaha seperti UMKM bisa dimudahkan dalam melakukan pengiriman barang.

"Saat ini kami memiliki jaringan 12.995 Agen Pos, 4.500 Kantor Pos, dan lebih dari 42.819 drop points, serta jaringan internasional lebih dari 228 negara. Ekosistem Pos Indonesia yang cukup besar ini, diharapkan akan mendorong ekonomi masyarakat, " katanya.

Menurut Ana, kerja sama dengan Al Khairaat telah lama dilakukan. Sinergi dengan Al Khairaat ini, akan menjadi kekuatan bagi Pos untuk pengembangan agen PosAja! di Indonesia. Al Khairaat sendiri memiliki jaringan yang cukup luas berbasis lembaga pendidikan, pesantren, dan lainnya. Dari jaringan tersebut, terdapat pengembangan usaha yang salah satunya menjadi agen PosAja!.

Menurut Ana, Al Khairaat saat ini memiliki anggota lebih dari 18 juta orang.

Anggota yang cukup besar ini, memiliki potensi untuk pengembangan O-Ranger. Kemudian pada bidang pendidikan, Al Khairaat memiliki 1.642 lembaga pendidikan dengan 1.550 madrasah, 37 pondok pesantren dan tujuh fakultas. Al Khairaat pun memiliki mitra dengan 10 juta pelaku usaha.

"Kami membuka peluang seluas-luasnya bagi masyarakat untuk bergabung menjadi agen PosAja! Ini tentu akan semakin memudahkan masyarakat terutama pelaku usaha mengakses layanan Pos, baik pengiriman barang atau layanan finansial lainnya," imbuh Ana.

Secara potensi, pengembangan Agen Pos atau mitra Pos ini sangat besar. Hal itu didasarkan pada jumlah desa atau kecamatan di Indonesia yang cukup banyak.

Mitra Pos ini, diharapkan bisa hadir di semua desa. Agen Pos adalah model bisnis kemitraan Pos Indonesia dengan individu, komunitas, atau corporate.

Agen Pos juga memiliki peluang berkembang luas di tengah masyarakat atau komunitas, melihat besarnya jumlah penduduk Indonesia. Di mana jutaan orang saat ini telah melakukan transaksi jual beli secara online sehingga mendorong perputaran barang antar daerah.

Agen Pos memberi pelayanan seperti melakukan pengiriman barang, logistik, parcel, dokumen, jasa pembayaran, dan lainnya. Agen Pos juga memberi tambahan penghasilan bagi pelaku usaha tanpa ikatan dinas.