Ponpes Al-Zaytun Disebut Bolehkan Zina, Wali Santri Putri Lapor Bareskrim Polri

Ponpes Al-Zaytun Indramayu Jawa Barat
Sumber :
  • Screenshot berita VivaNews

VIVA Jabar – Ponpes Al-Zaytun masih menjadi sorotan dan perbincangan hangat di berbagai media pemberitaan nasional. Hal tersebut tidak terlepas dari ucapan-ucapan pimpinannya, Panji Gumilang yang memang kerap dianggap kontroversial.

8 Pondok Pesantren Tak Beroperasional di Subang Dapat Dana dari Kementerian Pusat

Atas berbagai tudingan terhadap Al-Zaytun, wali santri yakni Thoriq Firdaus mengungkapkan bahwa dirinya meminta kepada anaknya untuk tidak terpengaruh terhadap isu miring yang beredar tentang tempat mereka belajar.

Sementara mengenai kabar bahwa Ponpes Al-Zaytun telah membolehkan santrinya berbuat zina asal bisa membayar sejumlah uang, Thoriq melaporkan salah seorang ke Bareskrim Polri yang diduga menuduh Ponpes Al-Zaytun telah menghalalkan zina tersebut.

Kemenag Sebut Gus Miftah 'Asal Bunyi' soal Penggunaan Speaker di Bulan Ramadan

Bukan tanpa alasan, anak Thoriq yang sedang menempuh pendidikan di Ponpes Al-Zaytun dua-duanya adalah perempuan. Karenanya, sebagai orang tua, Thoriq tersinggung sebab itu menyangkut penilaian masyarakat terhadap anak perempuannya juga.

“Kami sebagai wali santri, apalagi anak saya dua-duanya yang sekolah di Al Zaytun putri. Saya sangat tersinggung, karena ini menyangkut namanya anak perempuan, nanti orang-orang di luar gimana, nanti kejahatan juga bisa menempel kepada anak saya, itu kan bahaya” jelasnya.

Kemenag Serahkan SK Laznas untuk Rumah Amal, Berpesan Fokus Pengembangan SDM

“Makanya kami mengajukan ke Bareskrim karena ini tidak benar, bahkan setiap anak saya pulang, istri saya selalu cek anak saya dari ujung rambut sampe kaki, kami cek kesehatan di dokter, ini tidak benar” pungkasnya.

Sebelumnya, Thoriq membantah tudingan miring ab terhadap Ponpes Al-Zaytun. Menurut pandangannya, berbagai tuduhan terhadap pimpinan Ponpes Al-Zaytun, Panji Gumilang tidaklah benar bahkan mengada-ngada.

Thoriq mengungkapkan, dua anaknya yang menempuh pendidikan di Ponpes tersebut tidak menunjukkan hal-hal aneh dan masih dalam batas kewajaran.

Sedangkan dari sisi pembelajaran, menurut Thoriq, Ponpes Al-Zaytun masih mengadopsi kurikulum Kementerian Agama (Kemenag), dan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemenristek) sehingga semuanya dapat dipertanggung jawabkan.

“Untuk kurikulum saya rasa sudah sesuai dengan Departemen Agama dan Diknas, saya perhatikan setiap pengambilan rapor itu ada pelajaran Alquran dan Hadis, fiqih, sejarah budaya islam, itu juga ditampilkan dirapornya,” ujar Thoriq dalam program Kabar Petang tvOne, seperti dilihat Rabu, 12 Juli 2023.

“Dari diknasnya itu ada IPA, IPS, PKN, Bahasa Inggris, bagus dan sudah akreditasi A unggul ya,” sambung Thoriq.

Sebagai orang tua, Thoriq kerap menanyakan kepada anaknya saat pulang di masa libur tentang kejanggalan Ponpes Al-Zaytun sebagaimana diinformasikan berbagai media akhir-akhir ini. Menurutnya, sang anak mengaku tidak ada hal-hal aneh tersebut.

Selanjutnya, Thoriq juga mengaku bahwa tudingan sesat terhadap Al-Zaytun memang kerap muncul setiap tahun menjelang masa penerimaan santri baru. Jadi, kabar miring yang sekarang berhembus bukanlah hal baru.

“Setiap tahun setiap adanya penerimaan murid baru kan selalu ada berita-berita negatif, itu selalu kami cek juga,” jelasnya.

“Tapi anehnya, setelah penerimaan santri selesai, itu tidak ada lagi. Nah, baru tahun ini aja nih, luar biasa. namun, kami pikir ini sudah hal biasa mungkin ada oknum yang tidak suka saya anggap wajar,” sebutnya.