Kun Bokator Dinilai Mampu Berkembang Di Indonesia

Atlet Kun Bokator Indonesia
Sumber :
  • Viva.co.id

VIVA Jabar - Pelatih Timnas Kun Bokator Indoensia, Agus Nanang Sunarya menilai potensi atlet nasional di cabor asal Kamboja itu bisa dikembangkan lebih jauh lagi. 

Indra Sjafri Tanggapi Kritik Pedas Coach Justin Terkait Level Timnas Indonesia

Hal itu menyusul pencapaian Tim Kun Bokator perdana Indonesia yang berhasil mempersembahkan banyak medali.

"Mungkin saya pikir sudah mulai harus dipertimbangkan karena kita bisa lihat sendiri seperti apa kualitas atlet Indonesia dan kualitas atlet-atlet pesaing kita," kata Agus.

Ini 3 Pemain yang Dipredikasi Jadi Pilar Penting Timnas Indonesia di Piala Asia U-23

Agus bercerita, perjalanan Timnas Kun Bokator pertama kali di Indonesia dimulai sejak bulan Oktober tahun lalu dan persiapan berlanjut hingga setidaknya enam bulan kemudian jelang SEA Games 2023

"Ketika pada SEA Games ini Kamboja hadir sebagai tuan rumah dan mempertandingkan Kun Bokator, kami memaksakan diri untuk berangkat ke sini karena sudah yakin dan optimis dengan mapping yang sudah kami lakukan beberapa waktu lalu. Alhamdulillah hasilnya (prestasi baik) seperti ini," jelasnya.

Viral! Pasutri Purwakarta Disekap di Kamboja Minta Ditebus Rp. 49 Juta, Keluarganya Curhat ke KDM

Setelah SEA Games, lanjut Agus, pihaknya akan mengembalikan peserta pada federasi dan pemerintah seusai evaluasi perolehan medali yang telah diraih sebelumnya.

"Setelah SEA Games, (keputusan) ini akan kami kembalikan kepada federasi dan pemerintah, setelah melihat pencapaian yang kami raih seperti apa. Di beberapa SEA Games lalu ada cabor-cabor baru dan Indonesia tetap dapat prestasi dan di SEA Games tahun ini juga bisa tampil dan memberikan prestasi," tandasnya.

Perolehan Medali SEA Games Kamboja

Tim binaan Agus Nanang Sunarya sukses memborong 3 medali emas, 1 perak dan 1 perunggu di 3 nomor pertandingan SEA Games 2023.

"Perasaannya lega, seperti apa yang sudah kami janjikan pada NOC, Kemenpora, CdM, yaitu kami manargetkan tiga medali emas untuk kun bokator. Dan hari ini sudah tercapai," kata Kepala Pelatih Kun Bokator Indonesia, Agus Nanang Sunarya dilansir viva.co.id. 

Emas pertama diperoleh dari nomor Bare Hand Form Group Putra dengan formasi Muhammad Martin Ramadhan. Tedi Hidayat dan Sendiaga Putra. Tim tersebut mencatat skor 8,75 alias unggul 0,25 poin dari tim tuan rumah Kamboja.

Tak hanya tim putra, tim putri Indonesia di nomor yang sama juga mendapatkan emas. Tim yang tampil solid tersebut diperkuat oleh Rana Oktavia, Riva Hijriah dan Eni Tri Susilowati. Skuad Merah Putih unggul atas Kamboja dengan mengoleksi skor 8,5 sementara tim lawan dengan skor 8,33.

Tak henti di situ, tim yang diisi Gema Nur Arifin dan Yazid Hanifam Kurniawan, pun membawa pulang emas di nomor Duo Group Performance Putra dengan skor 8,67.

Lagi-lagi, mengungguli tim tuan rumah yang harus puas di posisi kedua dengan skor 8,5.

Tak hanya emas, tim Kun Bokator juga menyumbangkan medali perak melalui Yazid Hanifam Kurniawan di nomor Phkak Form Tunggal Putra. Yazid yang mengoleksi skor 7,33 kalah tipis dari rival utama yakni tuan rumah dengan skor 7,5.

Sedangkan perunggu, diraih Indonesia lewat nomor Group Campuran (1 Putri, 2 Putra) Performance.

"Nanti sore masih ada tiga finalis lagi dan mudah-mudahan bisa memberikan kejutan lainnya bagi Indonesia," kata Agus, Senin (8/5/2023) kemarin.

Sejarah

Kun Bokator merupakan olahraga beladiri asli Kamboja. Di gelaran SEA Games tahun ini penyelenggara diperbolehkan memasukkan cabor tradisional dan olahraga baru untuk dipertandingkan. Tapi dengan syarat, cabor tersebut bila diikutsertakan oleh minimal 4 negara peserta SEA Games.

Permainan ini dilagakan dalam 3 babak dimana tiap babak berdurasi 3 menit dengan waktu jeda antar babak 1 menit.

Menariknya, meski cabor Kun Bokator ini tidak begitu dikenal oleh sebagian besar masyarakat Indonesia, rupanya olahraga Kun Bokator hampir mirip dengan pencak silat. Olehnya, para atlet Indonesia tak menemui kesulitan dalam mengikuti cabor ini.

"Atlet Indonesia tidak kesulitan untuk mempelajari Kun Bokator. Secara umum, Ia memiliki kesamaan dengan bela diri lainnya yang ada di Indonesia," kata Kepala Pelatih Kun Bokator Indonesia, Agus Nanang Sunarya.

Masih dilansir viva.co.id, sebuah sumber menyebutkan, Kun Bokator mulanya dikembangkan sebagai teknik bela diri tentara Khmer. Dimana bela diri ini berfokus pada kekuatan serangan tinju, tendangan lutut, bantingan dan kuncian.

Tahun 2022 lalu, UNESCO resmi memasukkan Kun Bokator sebagai warisan budaya tak benda Kamboja. Hal ini lantaran Kun Bokator memiliki pengaruh besar dalam sejarah negaranya itu.

Dalam bahasa Khmer, Kun Bokator memiliki arti 'menghajar singa'. Tokoh yang pertama kali mengangkat nama Kun Bokator ke pentas dunia ialah Tharoth Sam