Selain Bernilai Sejarah, Museum Pos Sarat dengan Mitos
- Screenshot
Viva Jabar – Museum pos Indonesia Bandung adalah museum bersejarah yang dibangun oleh arsitektur leutdsgebouwdienst dan J.Berger di Jaman Hindia Belanda tahun 1933. Museum ini terletak di Jl. Cilaki no.73 Bandung, Jawa Barat. Pada awalnya, Pos ini bernama pos telegrap dan telepon (PTT).
Transportasi menuju Museum Pos Indonesia mudah digunakan melalui jalan raya menggunakan kendaraan pribadi roda 4 atau 2 ataupun menaiki kendaraan umum (bis/angkot) yang jalurnya mencapai museum ini.
Sebagai informasi, melansir dari katadata. Co.id, Museum sudah memiliki beragam koleksi yang berhubungan dengan sejarah pos selama lima masa pemerintahan yaitu dari masa Kompeni dan Bataafsche Republiek (1707-1803), masa pemerintahan Daendels (1808-1811), masa pemerintahan Inggris (1811-1816), masa pemerintahan Hindia Belanda (1866-1942), masa Jepang (1942-1945) dan masa Kemerdekaan
Melansir dari berbagai sumber, museum ini awalnya dibiarkan terbengkalai hingga berbagai koleksi pos di dalamnya sama sekali tidak terawat. Pada tahun 1980 , perum pos dan giro membentuk pengelola untuk memperbaiki dan merawat benda-benda koleksi museum yang tak ternilai harganya.
Di museum pos ini, pengunjung bisa melihat peninggalan bersejarah seperti sepeda pos, perangko dari seluruh dunia, timbangan emas, dan surat-surat dari emas para raja Nusantara ke Belanda.
Pengunjung bisa melihat patung didiolama yang menjadi salah satu koleksi pos. Patung yang beradegan pak pos mengantarkan surat ini. Mitosnya, kadangkala ada seorang laki-laki duduk tanpa diketahui dari siapa sebenarnya sosok tersebut. Konon, ada juga seorang perempuan yang menampakkan diri kepada anak kecil.
Saat ini museum pos di Bandung sudah berbenah dengan adanya Gadget Win Audio Tour Guide. Fungsi utama fasilitas Gadget Win Audio Tour Guide adalah memudahkan pengunjung untuk merasakan pengalaman berkeliling museum secara menyenangkan tanpa mengurangi nilai informasi edukasinya.
