Arsitek ITB Desain Masjid Unik dari Material Lokal untuk Penyintas Gempa Cianjur

Peletakan batu pertama Masjid Serambi Salman
Sumber :
  • Istimewa

VIVA JabarCianjur yang mengalami gempa pada November tahun lalu kini sudah dalam fase pemulihan. Bantuan yang diberikan tidak lagi berkaitan dengan pengadaan pangan tetapi mulai beralih pada pembangunan infrastuktur dan fasilitas. Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Institut Teknologi Bandung (LPPM ITB) bersama Rumah Amal membangun masjid unik untuk warga di Desa Gasol, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur. 

Kolaborasi dengan Berbagai Pihak, Erspo Siap Hadirkan Desain Baru Jersey Timnas Indonesia

Masjid yang diberi nama Serambi Salman ini memiliki desain unik menggunakan material lokal. Dibangun dengan ukuran 15x15 m dan luas dalam 13x13 m, masjid ini bisa menampung jamaah sekitar 300 orang. Dengan hadirnya masjid ramah gempa ini, masyarakat merasa aman dalam menjalankan ibadah. 

Pembangunan ini didukung oleh berbagai pihak di antaranya, Sekolah Arsitektur, Perencanaan, dan Pengembangan Kebijakan (SAPPK ITB), Yayasan Pembina Masjid Salman ITB, Badan Wakaf Salman, Yayasan Ya Bunayya serta para donatur.

5 Wisata Religi di Tasikmalaya, Menelusuri Jejak Sejarah dan Spiritualitas

Sebelumnya, Rumah Amal bersama arsitek ITB juga pernah membangun puskesmas dengan material lokal di Kecamatan yang sama. Material lokal konsisten digunakan oleh para arsitek ITB sebab material ini cocok diaplikasikan di lokasi bencana. Selain aman, bangunan relatif ringan dan kuat. Material ini sengaja dipilih untuk mengatasi trauma masyarakat terhadap bangunan bertembok. 

Penataan Kampung melalui Program Konsolidasi Tanah

Mualaf, Pemain Naturalisasi Ragnar Oratmangoen Ceritakan Perjalanannya Hingga Menganut Agama Islam

Selain pembangunan masjid, Rumah Amal bersama para pihak di atas juga bekerja sama dengan Badan Pertanahan Nasional dan Pemerintah Kabupaten Cianjur melaksanakan program Penataan Kampung melalui Program Konsolidasi Tanah. 

Program ini berupa penyusunan site plan, pembangunan infrastruktur jalan, gang dan drainase, penyediaan air bersih, Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Komunal, serta penataan Ruang Terbuka Hijau di lokasi yang sama. 

Kegiatan yang akan diresmikan pada Rabu, 31 Mei 2023, bertempat di Pesantren Ya Bunayya, mengundang berbagai tokoh penting mulai dari Direktur Jenderal Kementerian Agama, Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kementerian Agama, Direktur Konsolidasi tanah, Ketua Baznas Pusat dan Provinsi, Kepala Kantor Wilayah BPN Jawa Barat, pemerintah setempat, serta pihak lainnya yang membantu terlaksananya kegiatan ini.

“Bencana ini memiliki hikmah, karena adanya kolaborasi banyak pihak. Kami berharap peresmian ini bisa menunjukkan kerja sama banyak pihak dalam membantu mewujudkan pemulihan akibat bencana gempa bumi di Kabupaten Cianjur, serta mewujudkan model pemulihan yang diharapkan mampu mentransformasi masyarakat agar berkehidupan lebih baik, lebih maju dan bermartabat,” kata Mipi Ananta Kusuma, Ketua Umum Rumah Amal.