Malaysia Diduga Lakukan Plagiat Atas Lagu Halo Halo Bandung, Pengamat Musik Beri Respon

“Di Indonesia, selama sudah dideklarasikan itu sudah sah. Tapi kita nggak tahu, apakah di Malaysia selain deklarasi ada registrasi juga?” ucap Kadri.

Setelah itu, Kadri mengatakan bangsa Indonesia baru bisa menuntut apabila mampu membuktikan bahwa lagu tersebut telah disadur atau diplagiasi oleh channel YouTube Lagu Kanak TV tersebut.

“Kita mesti menuntut dan kasih pressure bahwa lagu itu adalah lagu Indonesia, dan itu harus ada kampanye tertentu,” tutur Kadri.

“Sehingga nanti kita bisa menunjuk lawyer di sana (Malaysia) untuk menuntut, tapi belum tentu mau karena kan ini masalah negara,” sambungnya .

Kadri pun menggarisbawahi bahwa kebijakan kedua negara perihal hak cipta mesti dianalisis lebih jauh.

Namun begitu, ia merasa seharusnya kebijakan Indonesia dan Malaysia tidak berbeda perihal hak cipta mengingat adanya konsensus sejumlah negara atas Konvensi Bern soal perlindungan karya seni dan sastra.

“Konsep negara-negara tentang HAKI harusnya sama, kita tunduk ke Konvensi Bern,” pungkas Kadri Mohamad.