Dibalik Cerita Presenter tvOne Menangis Saat Siaran Berita Bayi Prematur di Palestina

Presenter tvOne Putri Windasari
Sumber :
  • screenshoot berita VivaNews

VIVA Jabar – Presenter tvOne Putri Windarsari tak kuasa menahan air matanya saat menyiarkan berita soal bayi prematur yang harus mengalami penderitaan akibat serangan  zionis Israel dijalur Gaza.

DANA Dukung Program Pemerintah, Cairkan Saldo Gratis Hingga Ratusan Ribu

Putri menyampaikan saat itu ia sedang membawakan berita terkait 31 bayi prematur yang dievakuasi dari RS Al Shifa ke RS di Mesir. “Saat itu kan mereka dievakuasi karena (di Gaza) peralatan medisnya nggak memadai, karena hancur dibom zionis Israel. Jadi mereka nggak punya incubator dan nggak punya peralatan yang cukup, dalam video bisa dilihat satu box itu yang harusnya 1 bayi mereka bisa berlima” ujar Putri di

Di balik rasa kasihan Putri melihat kondisi anak-anak Palestina itu, ternyata ada cerita di balik hal tersebut.

Program Pemerintah: Saldo DANA Gratis Hingga 600 Ribu

Bayi-bayi dari Gaza yang Dievakuasi ke Mesir

Photo :
  • tangkapan layar berita VivaNews

Putri mengatakan bahwa dirinya memiliki satu anak yang lahir pada saat terjadinya pandemi COVID-19. Saat melahirkan sang anak, kala itu Putri sedang positif terjangkit sehingga anaknya dilarikan MICU.

Ruben Onsu Pingsan Saat Bawa Acara, Langsung Dilarikan ke Rumah Sakit

“Jadi aku ngerasain bagaimana anakku saat di MICU,” ungkap Putri dilansir dari akun X @DFighter__, Selasa, 21 November 2023. 

Bayi prematur di RS Al-shifa di Gaza

Photo :
  • tangkapan layar berita VivaNews

Yang membuat Putri semakin sedih saat menyaksikan kondisi bayi-bayi tersebut adalah, fasilitas rumah sakit di Gaza tidak menunjang serta keberadaan orang tua mereka yang tidak tahu di mana. “Apakah ibunya ada di sebelahnya atau mungkin sudah meninggal. 

Aku kebayang waktu dulu aku nggak bisa ketemu anakku masuk MICU, jadi aku ngerasa mereka kayak anak aku waktu itu lah” kata dia Putri mengaku, setiap membawakan berita menyangkut penderitaan rakyat Palestina, dirinya tidak bisa lepas dari rasa sedih. Hal ini ia rasakan sejak pertama kali perang tersebut memanas di 7 Oktober 2023 lalu.

“Selama baca berita soal Gaza itu pasti aku minimal tuh merinding deh dan berkaca-kaca. Selama ini Aku berusaha menguat-muatin biar bisa menyampaikan informasinya dengan jelas juga gitu,” papatnya “Karena jujur siapapun orang nangis pasti akan bergetar suaranya dan informasinya ya khawatirnya malah nggak bisa ngomong gitu jadi kayak Aku berusaha banget dari awal peristiwa ini ditunjuk Oktober aku berusaha banget untuk tetap kuat lah," pungakasnya