Tolak Wacana Pilpres 2024 Satu Putaran, Timnas AMIN: Jangan Karena Hemat Malah Salah Pilih
- viva.co.id
VIVA Jabar – Wacana Pilpres 2024 satu putaran baru-baru ini mengemuka dan membentuk opini publik. Masyarakat seolah diajak berpikir soal biaya pemilu yang begitu besar apabila Pilpres 2024 berlangsung hingga dua putaran.
Selain itu, wacana Pilpres 2024 satu putaran itu mencuat seiring pendukung pasangan capres-cawapres nomor urut 3, Prabowo-Gibran mengklaim sudah meraih survei tertinggi diantara pasangan calon yang lain.
Akan tetapi, wacana Pilpres satu putaran tersebut dinilai dari sisi berbeda oleh Tim Pemenangan Nasional (Timnas) Anies-Muhaimin (AMIN).
Juru Bicara Timnas AMIN, Angga Putra Fidrian menganggap alasan hemat biaya kurang tepat untuk melangsungkan Pilpres hanya satu putaran. Menurutnya, Pilpres dua putaran justru menentukan kualitas demokrasi yang matang.
Sebab, menurutnya, rakyat akan melihat calon detail dalam menunjukkan gagasan dan komitmen untuk membangun Indonesia ke depan.
“Rakyat akan melihat capresnya bertukar gagasan dan program lebih panjang. Karena itu, pilih yang sesuai hati nurani, jangan karena alasan hemat kita malah salah memilih,” kata Angga, Selasa (26/12/2023).
Tidak hanya sampai disitu, Angga bahkan mengatakan wacana Pilpres satu putaran di 2024 itu sebagai dongeng yang perlu diruntuhkan. Karenanya, Angga menganggap penting untuk memastikan Pilpres 2024 berlangsung dua putaran.
“Dongeng ini perlu diruntuhkan. Mau kamu pilih 01 atau 03, hal yang paling penting bagi kita saat ini adalah memastikan pemilu dua putaran,” kata Angga.
Kemudian, Angga menambahkan bahwa wacana Pilpres satu putaran itu sejatinya menggambarkan keputus asaan. Seharusnya, menurut Angga, wacana Pilpres satu putaran dibangun sebagai usaha terakhir untuk memperbanyak suara atau pemilih. Angga juga menilai Pilpres satu putaran bukanlah pilihan rasional.
“Ya pernyataan ini adalah usaha menarik bandwagon effect. Sebagai usaha terakhir dan putus asa. Berhemat sekarang untuk merugi puluhan tahun berikutnya? Maaf itu bukan pilihan rasional,” tegasnya.