Disebut Rasis, Arya Wedakarna Jelaskan Semua Instansi di Bali Bernafaskan Budaya Hindu
- viva.co.id
VIVA Jabar – Seorang senator Bali atau anggota DPD RI Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS baru-baru ini menuai kritik tajam dari publik. Pasalnya, pria yang sempat menjadi rektor termuda itu melontarkan pernyataan berbau rasis soal hijab.
Ia dengan tegas dan jelas mengatakan di suka perempuan memakai penutup kepala bertugas di front line di Bandara Ngurah Rai. Arya menginginkan perempuan Bali yang rambutnya terlihat yang berperan di pelayanan publik tersebut.
Akibat pernyataan yang ia lontarkan saat rapat DPD dengan Kepala Bea Cukai Bali Nusa Tenggara dan Kepala Bea Cukai Bandara I Gusti Ngurah Rai itu, Arya menuai hujatan dari banyak pihak.
Usai dianggap rasis, akhirnya pria kelahiran 23 Agustus 1980 itu membuat klarifikasi atas pernyataannya yang dianggap menyinggung atau bernuansa rasis.
Mengiri klarifikasi itu, Arya juga menyampaikan permohonan maaf atas pernyataan yang ia lontarkan apabila ada pihak-pihak yang tersinggung dan keberatan.
"Jika ada kelompok lain merasa tersinggung dan keberatan, saya memohon maaf dengan tulus," jelas Arya Wedakarna dalam klarifikasinya, dikutip dari Instagram @storyrakyat pasa6 Selasa (2/1/2024).
Arya melontarkan pernyataan berkonotasi rasis tersebut pada acara resmi terkait aspirasi konstituennya agar putra-putri Bali diprioritaskan menjadi front line di Bea Cukai di Airport Ngurah Rai. Hal tersebut dirasa sesuai dengan semangat Perda Bali soal pariwisata.
Menurutnya, berdasarkan Perda Bali tahun 2012, semua instansi di Bali harus bernafaskan Budaya Hindu. Diduga, ini yang menjadi dasar dari ucapan sang senator rasis tersebut.
"Kepatuhan instansi apapun di Bali pada Perda Bali No 2/2012 Tentang Pariwisata Bali yang tegas dijiwai dan bernafaskan budaya Hindu dan diperkuat UU Provinsi Bali No. 15/2023," tegasnya.
Diinformasikan sebelumnya, senator DPD RI Bali yakni Arya Wedakarna mengeluarkan pernyataan rasis soal hijab. Dengan nada marah, senator asal Pulau Dewata tersebut mengatakan tidak mau front line yang memakai penutup kepala.
"Saya gak mau yang front line, front line itu, saya mau yang gadis Bali kayak kamu, rambutnya kelihatan terbuka. Jangan kasih yang penutup, penutup gak jelas, this is not Middle East. Enak aja Bali, pakai bunga kek, pake apa kek," ucap Arya.
Cek profil Arya Wedakarna klik disini