LAK Galuh Pakuan Sebut RSUD Subang Punya Utang Rp780 Juta

Resi LAK Galuh Pakuan M Irwan Yustiarta.
Sumber :

Ia mengaku, Galuh Pakuan tidak menggunakan uang dari Kabupaten Subang salah satu dari pada kegiatan-kegiatan Pengelolaan income pengelolaan daripada parkir RSUD ciereng, Kabupaten Subang. 

Sate dan Gulai Kambing Ma Encut, Kuliner Legendaris di Subang yang Wajib Dicoba

"Dengan catatan pada saat pandemi covid ya. Karena pandemi covid itu tidak ada pemasukan bagi Galuh pakuan selaku perwakilan PT BKR di mana saudara Evi Silviadi tadi sebagai kepala perwakilannya," ujarnya.

"Sekali lagi Ayo Pemkab Subang yang mulia Bapak Pj Bupati Subang kita duduk bersama kita selesaikan ini dengan kewarasan akal sehat Nalar yang sehat untuk tidak mempermalukan kepada diri kita sendiri. Seakan-akan ini yang diutarakan oleh Direktur RSUD Kabupaten Subang kemarin itu benar adanya. Padahal saya sudah menjawab hari ini tidak perlu berpikir panjang lebar pakai Nalar dan logika yang mikirnya pakai otak jangan pakai dengkul. Saya mohon dari pernyataan saya ini yang mulia Bapak PJ Bupati segera memanggil kami untuk tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," paparnya lagi.

Talaga Sundayana, Wisata Kuliner Bernuansa Alam yang Sedang Tren di Subang

Irwan mempertanyakan, apakah Galuh pakuan lagi dihadapkan dengan Pemkab Subang? "Maaf Galuh pakuan adalah organisasi nasional kegiatan-kegiatan nasional bukan kegiatan premanisme. Itu yang bisa saya sampaikan. Tapi ada pihak lain yang jual kita juga beli itu adalah Galuh Pakuan kita ini adalah bersifat nasional advokasi nasional," pungkas Irwan.

Diberitakan sebelumnya, pihak RSUD Subang angkat bicara tentang pengelolaan parkir di RSUD Subang, dan melansir belasan point dampak dari pengelolaan oleh pihak Galuh Pakuan.

Lembur Pakuan Sukadaya, Wisata Kampung Adat di Subang yang Unik dan Bebas Sampah