Dianggap Sebagai Sosok Kontroversial, Ini Profil Pimpinan Ponpes Al-Zaytun

Panji Gumilang
Sumber :
  • IST

VIVA Jabar – Pondok Pesantren Al-Zaytun Indramayu, Jawa Barat belakangan ini menjadi salah satu pusat perhatian publik. Kemegahan dan kemajuan yang dicapai oleh pesantren yang diresmikan oleh Presiden BJ Habibie pada 27 Agustus 1999 itu kerap membuat orang berdecak kagum.

Panji Gumilang Divonis Satu Tahun Penjara Terkait Kasus Penistaan Agama

Namun sayang, di balik pencapaian positif tersebut ternyata menyimpan kontroversi yang satu persatu mulai terungkap. Mulai dari dugaan adanya pelecehan seksual, pencampuran pria dan wanita dalam satu shaf saat shalat Idul Fitri, cara adzan yang tak lazim hingga muncul isu bahwa di Ponpes Al-Zaytun membolehkan santrinya berzina karena dosanya dapat ditebus dengan uang.

Tentu, semua itu tidak lepas dari sosok pendiri sekaligus pimpinan Ponpes tersebut, yakni Prof. Dr. (HC). AS Panji Gumilang, MP atau yang lebih dikenal dengan panggilan Syaikh Panji Gumilang.

Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Dituntut 1,5 Tahun Penjara

Dikutip dari viva.co.id pada Jum'at, 9 Juni 2023 disebutkan bahwa Panji Gumilang lahir di Gresik pada 30 Juli 1945. Pada masa kecilnya, ia menempuh pendidikan dasarnya di Sekolah Rakyat (SR) di pagi hari, dan belajar mengaji di sore hari. Lepas dari pendidikan dasar itu, ia melanjutkan pendidikannya di Pondok Pesantren Modern Gontor.

Setelah menempuh pendidikan di sana pada tahun 1966, Panji melanjutkan pendidikan ke IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan mengambil jurusan Sastra dan Kebudayaan Islam di Fakultas Adab.

Penangguhan Penahanannya Belum Dikabulkan, Kuasa Hukum Panji Gumilang Ajukan Pemeriksaan Kesehatan

Sebagai alumni, Panji sempat menjabat sebagai Ketua Ikatan Alumni UIN Syarif Hidyatullah selama dua periode (2006-2013). Kemudian, Panji juga aktif sebagai Petugas Rabithoh 'Alam Islami yang ditugaskan di Majlis Ulama Islam Malaysia Sabah bahagian Da'wah (1982-1989). 

Selain itu, Panji Gumilang juga menjadi Presiden PERKISA (Perhimpunan Keluarga Besar Indonesia Sabah Malaysia) selama dua periode (1982-1989).

Halaman Selanjutnya
img_title