Tak Terima Panji Gumilang Jadi Tersangka, Habib Kribo: Pasal Penistaan Agama Harus Dihapus!

Zein Assegaf Atau Habib Kribo
Sumber :
  • screenshot berita viva news

VIVA Jabar - Banyak masyarakat yang merasa puas atas penetapan Panji Gumilang sebagai tersangka kasus penistaan agama. Karena masyarakat merasa sangat resah atas pemikiran dan sikap Panji Gumilang dalam mengaplikasikan nilai-nilai keagamaan. Namun ternyata tak sedikit pula masyarakat yang merasa kehilangan dan tak terima Panji Gumilang dijadikan sebagai tersangka.

Ikut Serta Dalam MTQ Provinsi Ke-XXXVIII, Pemda Subang Lepas 21 Kafilah ke Bekasi

Salah satunya datang dari seorang pemuka agama yaitu Zein Assegaf atau sapaan akrabnya Habib Kribo. Zein Menegaskan bahwa hukum penistaan agama harus dihapuskan. Panji Gumilang sendiri menuai beragam kritikan, mulai dari ajaran agama Islam yang diduga menyimpang hingga dihubungkan dengan NII KW9. Mereka bahkan sempat mencampuradukan jemaah pria dan wanita dalam satu shaf yang sama hingga menuai sorotan. 

Habib Kribo pun hadir sebagai narasumber dalam program Catatan Demokrasi di tvOne. Ia menjawab soal ramainya tuduhan mengenai dirinya yang diduga sudah membela Panji Gumilang. Ia menegaskan tidak membela pimpinan Ponpes Al Zaytun tersebut. 

Hei Para Jomblo, Ini Doa dan Amalan Pengikat Jodoh Agar Langgeng ke Pernikahan Bahagia Dunia Akhirat

"Saya bukan membela sesuatu yang salah, saya hanya ingin menyampaikan suatu kebenaran yang saya pahami, dari kasus Al-Zaytun ini saya pikir sudah sangat menyimpang dari apa yang diharapkan di awal," ungkapnya yang dilansir kanal YouTube tvOnenews. 

"Al-Zaytun katanya ingin mendirikan negara dalam negara atau un-pancasilais  atau melahirkan radikalisme, saya dukung itu, saya memang dari dulu gerakan saya itu melawan radikalisme," tambah Habib Kribo dalam kesempatan tersebut.

Panji Gumilang Divonis Satu Tahun Penjara Terkait Kasus Penistaan Agama

Menurut dia, dari kasus Panji Gumilang itu justru yang dipermasalahkan adalah penistaan agama. Lucunya lagi, kata Habib Kribo, yang dibahas adalah fiqih padahal hukum ibadah sendiri dalam Islam adalah furu'iyah atau berbeda tipe.

“Islam ini terpecah dari 72 golongan, masing-masing berbeda cara ibadahnya. Lah kenapa sekarang Al-Zaytun dipermasalahkan katanya salatnya, shafnya, udah lah itu kan masing-masing, kalau kita lihat di Mekah juga salat dicampur perempuan," tuturnya.

Halaman Selanjutnya
img_title