Ilmuwan Temukan Sosok Pria Mampu Bertahan Hidup Tanpa Air Selama 18 Hari
- Viva.co.id
Andreas harus bertahan hidup dengan mengonsumsi air kental yang menetes dari dinding sel tersebut. Air embun atau hasil kondensasi inilah yang menjadi satu-satunya sumber hidrasi yang ia miliki selama masa itu.
Tentu saja, keadaan ini tidak luput dari perhatian. Ketika akhirnya ada laporan tentang bau aneh yang berasal dari sel tersebut, petugas tahanan memutuskan untuk memeriksanya.
Hasilnya, mereka menemukan Andreas dalam kondisi yang sangat lemah pada tanggal 19 April 1979. Selama masa penahanannya, Andreas kehilangan 22 kilogram berat badan, sebuah tanda nyata dari betapa sulitnya kondisi yang ia alami.
Sementara itu, kantor berita The Sun menuliskan, Guinness World Records mencatat bahwa petugas menemukan pria itu 'hampir mati' di dalam sel.
Ia mengalami dehidrasi parah, yang akan merusak organ dalamnya. Tak heran jika selama lebih dari dua pekan, Andreas hanya minum dari embun.
Menurut Profesor Dileep Lobo, seorang peneliti yang mengkaji keseimbangan cairan dan elektrolit mengatakan, saat rasa haus muncul, tubuh seseorang bergantung pada semua kelembapan yang tersisa.