Prabowo Jadi Inspirasi Lomba Bayi Sehat dan Gemoy

Prabowo Subianto di UM Surabaya
Sumber :
  • screenshoot berita VivaNews

VIVA Jabar – Joget Gemoy Prabowo Subianto terus menjadi inspirasi warga. Joget khas salah satu capres 2024 dalam merespon aneka serangan lawan politik kepadanya itu kini menjadi latabelakang digelarnya Lomba Bayi Sehat dan Gemoy yang diadakan warga Kampung Pakuan Subang, Jawa Barat.

5 Bagian Daging Sapi yang Enak dan Sehat

Meski baru diumumkan kurang lebih 5 hari sebelumnya, lomba yang berlangsung pada Minggu (10/12) pagi itu ternyata diikuti tak kurang dari 800 peserta. Suasana acara terasa sangat meriah karena membludaknya pengunjung. Terutama, karena pada setiap peserta lomba, rata-rata diantar oleh minimal tiga orang.

Sehingga, panitia tampak mengalami kerepotan dalam menyediakan konsumsi. “Sebenarnya untuk konsumsi itu sudah kita antisipasi. Misalnya, karena peserta terdaftar ada 800 orang, maka kita siapkan konsumsi makan itu untuk 1000 orang. Eh...ternyata yang datang membludak, karena tiap peserta diantar oleh minimal 3 orang,” kata Pap Godo, salah satu panitia.

Dugaan Malpraktik Rumah Sakit di Karawang, Seorang Bayi Meninggal Usai Disuntik Antibiotik

Kehadiran pengunjung yang diluar dugaan itu juga direspon oleh Dedi Mulyadi, salah satu tokoh Jawa Barat yang ikut hadir dan  mendukung kegiatan tersebut. “Alhamdulillah, berkat kesigapan pantia, semuanya bisa teratasi. Tak ada pengunjung yang tak dapat konsumsi,” katanya.

Kepada sejumlah awak media, Dedi yang saat ini menjadi caleg DPR RI dari Gerindra itu  mengungkapkan rasa senangnya melihat respon warga yang antusias datang dari berbagai wilayah di Jawa Barat, baik sebagai peserta lomba maupun mereka yang sekedar hadir.  Diantaranya, ada yang dari Tasik, Bandung,  Cirebon, Cikarang Bekasi dan lain-lain.

Ikut Serta Dalam MTQ Provinsi Ke-XXXVIII, Pemda Subang Lepas 21 Kafilah ke Bekasi

Saat ditanya faktor apa yang mendasari banyaknya warga yang hadir dan daftar sebagai peserta, Dedi mengatakan, bisa jadi macam-macam. Salah satunya, mungkin, karena faktor untuk dapat hadiah besar  yang totalnya 100 juta rupiah. Atau mungkin juga karena sebagian warga ingin sekalian liburan dan hiburan.

Apakah mungkin tingginya antusiasme warga itu sebagai bentuk dukungan kepada Prabowo karena ada kata gemoynya? Mantan bupati Purwakarta dua periode ini mengaku tak mau berspekulasi terlalu jauh.

“Yang pasti,  kegiatan ini bukan kampanye capres. Bahwa sebagian warga mendaftar karena tertarik ada kata gemoynya  yang nota bene identik dengan Prabowo, itu soal lain. Masa orang suka ke Pak Prabowo karena ada gemoynya harus dilarang,” tegasnya.

Yang pasti, lanjut Dedi, jika pun ada unsur kampanyenya, maka yang dimaksud adalah kampanye untuk meningkatkan kesadaran warga terhadap ancaman gizi buruk buat anak-anaknya. Makanya, yang dilombakan itu adalah Bayi Sehat dan Gemoy. 

Menurut Dedi, bisa saja, anak itu gemoy tapi tidak sehat. Atau tak apa-apa gemoy yang penting sehat. “Nah, bagaimana caranya agar anak kita itu sehat, itulah misi utamanya. Salah satunya dengan mengampanyekan ancaman gizi buruk.

Dalam pandangan Dedi, gizi buruk itu bisa macam-macam penyebabnya, Bisa karena faktor ekonomi, sehingga tak mampu membeli makanan sebagai bahan asupan gizi yang baik. Atau, secara ekonomi mampu,  tapi tak mengerti cara mengelola pemberian asupan gizi tersebut.