Beras Bulog Bergambar Prabowo-Gibran, PDIP Sebut Sudah Tidak Ada Etika

Beras Bulog bersticker Prabowo-Gibran
Sumber :
  • tvonenews

VIVA Jabar – Jagat maya belum lama ini digegerkan dengan beredarnya foto beras bulog ditempeli sticker pasangan capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo-Gibran. Hal tersebut memantik reaksi berbagai kalangan, mulai dari warganet hingga elite politik.

Presidential Club, Strategi Prabowo Dalam Menyatukan Mantan Pemimpin Bangsa

Salah satunya yang turut angkat bicara terkait beredarnya beras bulog bersticker Prabowo-Gibran tersebut adalah Ketua DPP PDIP Bidang Kehormatan, Komarudin Watubun. Menurutnya, foto viral itu sudah tersebar dan apabila benar maka pemilu sekarang sudah tidak ada etika.

"Sudah tidak ada etika lagi dalam perjalanan pemilu kalau begitu, orang berpendidikan itu semua bicara, tetapi kepentingan apa yang dia inginkan tanpa peduli apa omongannya itu benar atau salah," kata Komarudin.

Istana Tegaskan Jokowi Tak Ikut Campur Pembentukan Kabinet Prabowo-Gibran

Komarudin menambahkan bahwa semua rakyat sudah mengetahui hal tersebut. Karenanya, ia menegaskan pihaknya juga sudah mengetahui ada beras bulog bersticker Prabowo-Gibran itu.

"Buat apa kalau ada jarum jatuh di istana, semua Indonesia tahu. dan jangan dipikir kita ini tidak tahu," pungkasnya.

Ridwan Kamil Umumkan Pembubaran TKD Prabowo-Gibran di Jawa Barat Pasca-Kemenangan

Komarudin juga menegaskan bahwa pihaknya memiliki satgas yang bergerak memantau hingga ke bawah.

"Satgas Cakra Buana itu di seluruh Indonesia. Nanti kita akan apel lagi sebelum pencoblosan," katanya.

Diketahui, beras Bulog yang ditempeli sticker Prabowo-Gibran itu adalah beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) produksi Perum Bulog.

Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi pun angkat bicara. Ia mengatakan bahwa beras SPHP bisa dibeli dimana saja dan oleh siapa saja.

"Beras SPHP tersedia di mana-mana, di pasar-pasar, di minimarket. Siapa saja sangat mudah mendapatkan beras SPHP," ungkap kepada awak media, dikutip pada Sabtu, (27/1/2024).

Karenanya, menurut Bayu, ketika beras itu sudah terdistribusi ke pasar maka pihaknya tidak bisa mengontrol dan mengatur beras itu akan digunakan untuk apa.

Namun begitu, ia memastikan bahwa pengemasan dari Bulog tidak ada atribut politik apapun.

"Dari Bulog tidak ada atribut politik apapun," tuturnya

Bayi tidak memungkiri bahwa Bulog banyak menjalin kerjasama dengan berbagai distributor hingga ritel. Hal itu dilakukan untuk memastikan stabilitas harga dan stok barang. Sehingga beras SPHP mudah untuk didapatkan.