Heboh Arab Saudi Izinkan LGBT, Benarkah?

Ilustrasi bendera LGBT
Sumber :
  • Pixabay

VIVA JabarArab Saudi dikenal sebagai salah satu negara yang menolak LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender). Di mana kelompok tersebut bisa dijatuhi hukuman berat bahkan mati.

Timnas Indonesia U-23 Wajib Waspada, Ada Sosok Ini di Daftar Pemain Uzbekistan

Arab Saudi dilaporkan kini mengizinkan kelompok LGBT datang ke negara tersebut, hal ini terungkap dari situs thepinknews mengacu pada situs resmi pariwisata kerajaan visitsaudi.com.

Dalam update terbaru, 8 Mei 2023, situs tersebut memuat pertanyaan yang kerap ditanyakan pengunjung dalam segmen "Frequenly Asked Questions". Di kolom General Information ditemukan pertanyaan apakah pengunjung LGBT diperbolehkan berkunjung ke Arab Saudi.

Timnas Indonesia U-23 Jumpa Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23

"Setiap orang diizinkan mengunjungi Arab Saudi," jawab kolom itu, dilansir Sabtu, 8 Mei 2023.

"Dan para pendatang tidak akan ditanyakan pertanyaan personil secara detil," tambahnya lagi.

Terbongkar, Misi Ernando Ari untuk Pelatih Shin Tae-yong

Bukan hanya itu, dalam situs serupa di segmen yang sama dimuat juga tentang apakah pasangan tak menikah juga bisa datang ke Arab Saudi. Jawaban yang diberikan hampir sama.

"Setiap orang dipersilahkan mengunjungi Arab Saudi," jawabnya.

"Tapi, tolong hargai adat istiadat setempat dan berperilaku sesuai saat berada di tempat umum," tulis situs tersebut.

Mengutip Al-Monitor sebenarnya tak ada komentar resmi pemerintah soal ini. Namun fakta tersebut membuat geger di dunia maya.

"Seperti kebanyakan negara mayoritas Muslim di Timur Tengah, hubungan sesama jenis dilarang oleh hukum di Arab Saudi. Ini karena budaya konservatif dan interpretasi tradisional hukum Islam, Syariah, yang melarang homoseksualitas. Hubungan sesama jenis dapat dihukum mati atau cambuk di Arab Saudi," tulis media tersebut.

"Tetapi hukum Arab Saudi yang melarang homoseksualitas ditegakkan secara tidak konsisten di kerajaan itu. Tidak ada tuntutan yang diketahui untuk hubungan sesama jenis selama tahun ini," muat Al-Monitor lagi merujuk data Hak Asasi Manusia Departemen Luar Negeri AS tahun 2022.

Arab Saudi memang melakukan sejumlah perubahan. Pada 2018, kerajaan mencabut larangan mengemudi bagi perempuan, meski beberapa aktivis yang mengkampanyekan hak wanita untuk menyetir kendaraan dilaporkan ditangkap sesaat sebelum keputusan tersebut.

Pada tahun yang sama, Arab Saudi mengumumkan wanita tidak lagi diharuskan mengenakan abaya, pakaian panjang yang menutupi tubuh dari ujung kepala hingga ujung kaki.

Pada tahun 2021, pantai khusus Pure Beach dibuka di Jeddah di Laut Merah, yang menjadi pantai pertama di Arab Saudi di mana wanita bisa mengenakan bikini.