Diteror Usai Usut Dugaan Korupsi di Basarnas, KPK Aktifkan Lagi Panic Button
- Istimewa
VIVA Jabar – Wakil ketua Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK, Alexander Marwata, mengatakan bahwa pihaknya kembali mengaktifkan sistem panic button. Sistem tersebut dinyalakan kembali karena sejumlah pimpinan baru saja mendapatkan sejumlah teror, buntut pengusutan kasus dugaan korupsi pengadaan barang dan jasa di Badan SAR Nasional, Basarnas.
"Antisipasi teror, KPK akan kembali mengaktifkan semacam SMS atau panic button," ujar Alex kepada wartawan, dikutip Selasa 1 Agustus 2023.
Kata Alex, semua pegawai KPK yang mendapatkan teror atau sejenisnya ketika bertugas, langsung dapat kembali mengaktifkan sistem panic button itu. Setelah itu, pegawai yang mendapat teror atau sejenisnya langsung diamankan dan ditindak lanjuti akan hal tersebut. Lembaga anti korupsi juga bekerja sama dengan kepolisian setempat.
"Kita koordinasi dengan polsek setempat untuk segera menindaklanjuti dari laporan pegawai KPK yang mengalami gangguan di mana pun," kata Alex.
Namun, teror yang terjadi kemarin merupakan bentuk upaya para koruptor untuk melakukan serangan balik. KPK juga bakal melakukan antisipasi terhadap potensi teror dimaksud.
"Kami selalu berharap para pihak terutama koruptor ya kalau melakukan kesalahan yang sudah terang-benderang buktinya, pertanggungjawabkan lah perbuatan itu. Memang tidak mudah orang mengaku bersalah, perlu kebesaran hati," bebernya.
Sebelumnya, pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengaku mendapatkan sejumlah ancaman lewat pesan gawai pada akhir pekan lalu. Ancaman itu ada berupa nyawa dan karangan bunga di rumah pejabat KPK
Mengenai ancaman nyawa dan karangan bunga itu diungkapkan oleh Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron.
"Kami dalam beberapa hari ini sedang banyak mendapat tantangan dan ancaman atau teror nyawa dan kekerasan yang disampaikan ke WA maupun karangan bunga yang dikirim ke rumah-rumah struktural dan pimpinan KPK karena memberantas korupsi," ujar Ghufron kepada wartawan, Senin 31 Juli 2023.
Bahkan, Ghufron juga mengirimkan sejumlah foto karangan bunga yang diduga adalah bentuk teror. Kemudian, ada salah satu karangan bunga pun ditujukan ke rumah Direktur Penyidikan dan Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Brigjen Asep Guntur.
Tidak diketahui siapa pengirim karangan bunga tersebut. Namun, di bagian bawah karangan bunga itu tertulis pengirim karangan bunga itu yakni 'Tetangga'.
Adapun tulisan karangan bunga tersebut adalah 'Selamat Atas Keberhasilan Anda Bapak Asep Guntur Rahayu Memasuki Pekarangan Tetangga'.
Salah satu karangan bunga juga tertuliskan 'Selamat Atas Keberhasilan Anda Bapak Alexander Marwata Memasuki Pekarangan Tetangga'.
Kemudian, Ghufron menyebutkan hal senada yang terjadi kepada dirinya. Namun, Ghufron menjelaskan bahwa teruntuk dirinya itu ada sebuah fitnah dimana dirinya di fitnah seseorang lewat akun sosial media. Akun sosial medianya diduga telah mengikuti akun porno. Hal itu beredar di sosial media pada Jumat 28 Juli 2023 kemarin.
Ghufron membantah tudingan tersebut dan menyebut sebagai pembunuhan karakternya.
"Serangan pembunuhan karakter ini adalah bagian dari tantangan tersebut. Hentikan menebar isu pembunuhan karakter yang tak penting ini, eman pikiran, perhatian, waktu dan kesempatan Anda mari curahkan untuk memberantas korupsi," kata dia.
Ghufron enggan menindaklanjuti perihal tersebut lebih jauh. Karenanya, sosok yang sudah memfitnahnya dengan tudingan bahwa akun twitter Ghufron sudah mem-follow akun porno telah dimaafkan.