Dituding Orang Miskin, Ini Jenjang Pendidikan Pratama Arhan

Pratama Arhan & Azizah Salsha
Sumber :
  • Screenshot berita VivaNews

VIVA Jabar - Pemain Timnas U-23 Indonesia, Pratama Arhan punya sejarah pendidikan cukup cemerlang. Diusianya yang masih muda, Arhan sebutannya, tengah mengejar jenjang pendidikan S2.

Kabar Gembira! Kemensos RI Segera Cairkan Bantuan Sosial Atensi YAPI

Sebagaimana diketahui, Nama Pratama Arhan terus menjadi perbincangan hangat di media sosial. Suami dari Azizah Salsha ini menjadi salah satu idola kaum hawa berkat prestasinya di dunia sepak bola.

Sebab, dalam pertandingan terakhir Timnas U-23 Indonesia vs Turkmenistan kemarin, ia mencetak gol

Perkecil Kesalahan Berpotensi Timbulkan Korupsi, Intelijen Kejari Subang Gencarkan Program Jaga Desa

Setelah mencetak gol di menit ke-92, ia menjadi sorotan ketika dia melakukan selebrasi setelah mencetak gol dengan memperlihatkan kaus bertuliskan nama sang istri, Azizah Salsha yang dilengkapi dengan tanggal pernikahan mereka di Jepang, tepatnya pada tanggal 20 Agustus 2023.

Azizah Salsha Diperiksa Bareskrim Polri Terkait Isu Perselingkuhan dan Video Syur

Prestasi gemilang Arhan membanggakan sekaligus mengharumkan nama bagi Indonesia. Tapi sayangnya, ada pula sebagian yang kurang senang dengan kepribadian Arhan.

Salah satunya diduga dilakukan oleh mantan kekasihnya sendiri, Marshella Aprilia Marshella dan temannya yang belum lama ini menyindir Arhan dan keluarga istrinya yang berlatar belakang pejabat publik itu.

Marshella dan temannya diduga mengatakan Arhan dan Mertuanya bukanlah dari kalangan terpandang dengan harta yang berkecukupan alias orang miskin. 

Siaran Langsung Marshella Aprilia dengan Temannya

Photo :
  • Viva.co.id

Karena hal itu, publik penasaran dengan pendidikan yang sempat ditempuh oleh pemain Timnas Indonesia tersebut. Terutama bagi para penggemar Arhan yang geram dengan dugaan sangkaan mantan kekasihnya.

Bibliogragi

Pemilik nama lengkap Pratama Arhan Alif Rifai itu lahir pada tanggal 21 Desember 2001 di Desa Sidomulyo, Banjarejo, Blora, Jawa Tengah. 

Karena Arhan gemar bermain sepak bola sejak kecil, ia akhirnya memutuskan untuk memulai pendidikannya dengan bergabung di sekolah sepak bola SSB Putra Mustika Blora ketika ia berusia delapan tahun di kelas empat sekolah dasar.

Setelah bergabung dengan SSB Putra Mustika, Arhan menunjukkan kemampuan tendangan kaki kirinya dan mulai menonjol. 

Meski pengalaman pelatih Arhan terbatas, ia hanya mengajarkan latihan teknis dasar seperti penguasaan bola, passing, dan dribbling.

Pratama Arhan di Tokyo Verdy

Photo :
  • Screenshot berita VivaNews

Setelah lulus SD, ia mencoba mendaftar di Akademi Terang Bangsa, akademi terbaik di Semarang. 

Berkat semangatnya yang konsisten dan dukungan orang tuanya, ia berhasil lolos seleksi dan berlatih di salah satu akademi sepak bola.  

Ia bersekolah di Akademi Terang Bangsa dari sekolah menengah pertama (SMP) hingga sekolah menengah atas (SMA). 

Karena Arhan dinilai cukup ahli di berbagai posisi, maka pihak PSIS Semarang memberikan kesempatan kepada Arhan untuk bergabung dengan mereka.  

Hal tersebut dilakukan untuk memperkuat tim kelompok sepakbola U-18 dan juga memperkuat PSIS Semarang U-20. 

Dengan kepiawaiannya di bidang sepak bola, Shin Tae-yong, pelatih kepala baru timnas U-19 Indonesia, mulai mendapat pengakuan di awal tahun 2020.

Bergabungnya di Garuda membuat Arhan mengalami peningkatan pesat di posisi bek kiri. Banyak prestasi yang ditorehkan Pratama Arhan saat bergabung dengan skuad Garuda muda. 

Pratama Arhan

Photo :
  • intipseleb.com

Ia kerap mencetak gol dalam berbagai kesempatan hingga membawa Timnas menang.  

Selain itu, pendidikan Arhan dilanjutkan dengan berkuliah di Perguruan Tinggi Terang Bangsa.

Arhan kemudian melanjutkan kuliah di Universitas Dian Nuswantoro Semarang (Udinus) dengan mengambil jurusan Ekonomi Manajerial.  

Atas prestasinya setelah mengikuti Piala AFF 2020, ia mendapat beasiswa untuk melanjutkan studi dari jenjang sarjana hingga magister. Hal ini sebagai bentuk apresiasi kepala sekolah atas prestasi anak didiknya di tingkat internasional.