Memprihatinkan, Begini Kondisi Korban Bullying Geng Anak Vincent Rompies

Anak Vincent Rompies dan Arief Suditomo Diduga Lakukan Bullying
Sumber :
  • Tangkap layar

VIVA Jabar – Sungguh memprihatinkan kondisi korban bullying atau perundungan oleh 'Geng Tai', yang salah satu anggotanya adalah anak Vincent Rompies.

Bukan Anak Kiai, Gus Miftah Angkat Bicara soal Dikeluarkan dari Grup WhatsApp Para Gus

Korban bullying itu seorang siswa laki-laki di sekolah SMA Binus Serpong. Kini ia sudah dirawat jala usai mendapatkan perawatan di rumah sakit.

Korban disebutkan dibully oleh geng anak Vincent Rompies secara fisik. Bahkan terjadi hinga beberapa kali.

Kronologi Kasus Bullying Siswa SD Negeri Jayamukti Subang, Koma Hingga Berujung Maut

Salah satu teman korban bernama Arin Febriana mengungkapkan, awalnya merahasiakan kondisi badannya yang serba kesakitan akibat perundungan tersebut. Ia tak mau bercerita kepada orang tuanya, hanya berani bercerita pada teman-teman terdekatnya di sekolah.

Korban setidaknya mengalami luka lebam hingga luka bakar di bagian tubuhnya akibat terus-terusan dipukul, dicekik, dan disundut rokok.

Tolak Permintaan Kakak Kelas, Pelajar SD Blanakan Subang Dianiaya Kakak Kelas Hingga Koma

"Lengan sebelah kiri dibakar sama anggota GT, di bagian belakang pundaknya ini banyak banget luka bekas sundutan rokok. Area lebam lainnya, muka sempat rada bengkak, area leher benar-benar sakit, dia cerita karena dicekik berkali-kali. Di area perut ngerasa nyeri setiap gerak karena dipukuli perutnya. Di area belakang tulang iga terasa sakit. Akhirnya orangtua korban pas tahu ini langsung melaporkan ke pihak berwajib dan membawa anaknya ke IGD," ungkap Arin, mengutip video YouTube CumiCumi, Kamis 22 Februari 2024.

Meski begitu, korban rupanya sudah tahu apa risiko yang harus ia hadapi ketika mau masuk menjadi bagian geng itu. Pada 2 Februari 2024, korban sudah ditatar oleh para pelaku sebagai syarat sah untuk masuk ke dalam geng. Korban pun menerima hal itu karena baginya ini adalah hal yang wajar.

Kemudian di tanggal 13 Februari, korban kembali dipanggil dengan iming-iming sudah menjadi anggota geng tersebut. Nyatanya, korban justru dianiaya lagi bahkan lebih parah dari pada yang sebelumnya.

"Makanya korban ditatar tanggal 2, korban menganggap sebagai hal yang wajar karena ini syarat sah masuk ke dalam geng," kata Arin.

"Korban ini seperti dijebak ya, ternyata pas di sana dia ditatar lagi, tapi jauh lebih parah karena penganiayaannya lebih parah," sambungnya.

Setelah video perundungan itu viral, semua siswa yang terlibat sebagai pelaku perundungan itu resmi dikeluarkan secara tidak hormat dari sekolah. Vincent Rompies yang anaknya diduga menjadi salah satu pelaku sampai kini masih bungkam dan tidak menunjukkan batang hidungnya.