Alami Sakit Kulit, Kartika Putri Balas Cibiran dr Richard Lee
- viva.co.id
VIVA Jabar – Kartika Putri sempat mengalami penyakit kulit sejak awal Februari 2024 lalu. Kini ia pun sudah sembut setelah berobat ke Singapura.
Bukannya memberi doa untuk sembuh, Richard Lee malah menyinggung Kartika Putri. Ia bahkan menyebut jika soal karma.
Selain itu, keputusan Kartika Putri untuk berobat ke Singapura pun tak ayal disinggung Richard Lee.
Kartika Putri pun menanggapi singgungan Richard Lee tersebut.
"Sedih, miris, karena dia kan backgroundnya seorang dokter. Harusnya seorang dokter itu kan disumpah untuk memiliki rasa kemanusiaan yang tinggi, rasa empati yang tinggi, bukan malah ada orang sakit diperolok," kata Kartika Putri menanggapi, mengutip video Instagram @lambe__danu, Sabtu 2 Maret 2024.
Bagi Kartika Putri, sindiran Richard Lee soal keputusannya berobat ke Singapura sangat tidak bisa dicerna. Pasalnya, itu adalah hak pribadi seseorang dalam membuat keputusan terkait kondisi kesehatan yang dialami.
"Lalu lucunya lagi mempermasalahkan kenapa aku berobat ke Singapura, apakah dokternya bisa ngaji? Itu kan terlalu nyinyir buat aku karena hak pribadi seseorang dalam memilih proses penyembuhan mereka," jelas Kartika Putri.
Dalam hal pengobatan ini, Kartika Putri sama sekali tidak mementingkan urusan agama dokter yang menanganinya. Baginya yang terpenting adalah dokter tersebut memang seorang ahli di bagian kesehatan kulit atau dermatologi.
"Kedua, kriteria dalam memilih dokter itu kan yang paling penting dokter yang tepat punya prestasi, dermatologi. Kok disangkut pautin dengan mengaji? Itu buat aku udah SARA banget lah, dia juga orang berpendidikan kan? Katanya kontennya konten edukasi, tapi kok ucapannya tidak mengedukasi masyarakat sehingga negatif-negatif," kata Kartika Putri.
Istri Habib Usman itu lantas menyinggung kasus Richard Lee yang sempat viral hingga ditangkap oleh polisi. Bagi Kartika Putri, dari pada sibuk mengolok dirinya, lebih baik Richard Lee introspeksi diri atas kesalahan yang pernah ia perbuat di masa lalu.
"Kalau dia sakit hati pernah ditangkap sama polisi, jangan sakit hatinya sama aku. Dia juga harus introspeksi diri kenapa aku melaporkan dia saat itu," tegasnya.
"Kedua, dia dua kali ditangkap paksa oleh polisi itu atas laporan kepolisian sendiri bukan atas laporan aku. Dan jangan merasa seperti terdzolimi gitu padahal dia juga pernah melaporkan aku dan mau memenjarakan aku tapi laporannya nggak jalan karena memang nggak ada bukti," ujar Kartika Putri.