Ini Keterangan dr.Djadja Soal Sianida di Tubuh Mirna
- viva.co.id
Menurut dia, tidak masuk akal jika racun sianida yang awalnya tidak terdeteksi mendadak ada dalam lambung dengan jumlah kecil. Jika memang ada, dr Djaja menduga bahwa hal tersebut terjadi karena jenazah sudah mengalami pembusukan.
Namun, ia juga mengatakan bahwa sianida baru bisa membuat seseorang meninggal dunia jika sudah memasuki pembuluh darah. Karena itu, ahli forensik yang bekerja di RSCM itu juga sempat mengecek tiosianat dalam organ hati.
"Sianida bisa bikin orang itu mati kalau masuk ke darah. Nah, dari lambung masuk ke darah. Kan kita tahu pembuluh darah dari lambung masuknya ke hati kan. Nah, di hati itu tubuh kita punya mekanisme detoksifikasi," jelas dr Djaja.
"Maka salah satu tanda tubuh dia sudah kemasukan sianida itu ada tiosianat di dalam hati, di dalam darah dan urine. Kalau di periksa di liur juga harusnya ada, nah itu tidak ada," imbuhnya
Mendapat keterangan itu, dr Richard Lee dibuat penasaran terhadap seseorang yang pertama kali menyebut bahwa Mirna Salihin terkena racun sianida. Akan tetapi, Ahli forensik tersebut enggan menyebut orang yang dimaksud, tapi ia menyebut bahwa apapun bisa terjadi di Indonesia.
“Someone, pada waktu itu saya udah tau sianida bahkan saya sudah cium berkali-kali tapi gak ada sianida. Tapi jangan salah lho, di Indonesia ini apapun bisa terjadi lho,” ungkapnya.