Hati Suhita, Film Religi yang Patahkan Stigma Negatif Tentang Pesantren

Para pemain film Hati Suhita
Sumber :
  • intipseleb.com

Saat ini, Pesantren sudah ramah digital, terdapat laboratorium, ada layanan administrasi secara komputerisasi serta jejeran koleksi buku. Tidak hanya tentang literasi keagamaan seperti Amtsilatuttasrifiyah, juga ada buku-buku barat karya Bertrand Russel tentang Sejarah Filsafat Barat.

Sarah Azhari Sebut Ibra Azhari Terkapar, Keluarga Berencana Rehabilitasi ke Pesantren

Tak hanya sampai disitu, Pesantren juga bisa mengkaji tentang Spiritual dan Pesona Seks dalam buku Asmaragama Wanita Jawa, pun itu menambah bumbu film.

Adegan Bu Nyai alias Ummik saat semaan dan setoran hafalan Al Quran juga sangat natural khas pesantren tahfidz. Yang menambah nuansa Pesantren benar-benar terasa yaitu terdapat foto para Kiai dan founding fathers pesantren di tanah air. Ini semua dihadirkan secara utuh dalam visual dan dialog.

Fuji Ngaku Dekat dengan Santri Usai Putus dari Thariq Halilintar

Pesantren juga dihadirkan seperti saat ini, ia memberikan peluang dan fasilitas yang sama terhadap perempuan saat belajar di Pondok, santriwari juga dipacu agar mampu tampil dan mampu memimpin sebuah organisasi, juga bisa menjadi pengabsah wongso, perempuan ideal dan penerus generasi emas.

Gus Birru anak Kiai yang gaul serta mampu membuka caffe juga bagian realitas, bahwa meski dalam dunia pesantren namun juga mahir dalam dunia interpreneurship. Namun tetap memegang tradisi dan karakter kuat-baik. Caffe namun dilengkapi musala yang layak. Seakan kontras, namun justru memperkuat narasi film.

Warga Ungkap Korban Alami Pencabulan oleh Guru Ngaji Sejak SD Hingga SMP

Bagi yang ingin mengetahui atau menengok bagaimana tradisi Pesantren serta perkembangannya saat ini, maka film ini recommended untuk memperkaya wawasan serta pandangan tentang sebuah fakta yang dipotret melalui sebuah karya, Hati Suhita.

Sebagai informasi, film ini dibintangi oleh beberapa artis ternama Indonesia. Diantaranya, Omar Daniel, Nadya Arinia, Anggika Bolsterli, Desy Ratnasari, Slamet Rahardjo dan masih banyak lagi.