Airlangga Pribadi: Lemahnya Pondasi Demokrasi Kita, Mengatur Hukum Sesuai Keinginan Kekuasaan

Diskusi Problematika dan Kontekstualisasi Demokrasi Indonesia Terkni
Sumber :
  • Istimewa

“Saya memang mengklasifikasi dan polarisasi itu yang memecah kita masyarakat Indonesia,” jelasnya. 

PDIP Kabupaten Bandung Raih Penghargaan Pelaksana Demokrasi Terbaik se-Jabar

Diakuinya, bahwa Bucin politik merusak demokrasi karena bucin menjadi alat dari penguasa untuk melegitimasi kebijakan-kebijakan sekecil apapun itu dengan tangan buzer dan influencer yang berperan serta dalam manipulasi opini publik membuat konten-konten yang mempromosikan memviralkan kebijakan-kebijakan kontroversial yang dikeluarkan oleh pemerintah. 

"Misalnya contoh masalah kelemahan KPK, ketika aktifis menyertakan influencer KPK membuat isu Taliban KPK.”ujarnya. 

Prof Obsatar Sinaga Raih Penghargaan dari Kaukus Jurnalis Demokrasi Jabar

Dr Meilanie pun membahas bahwa fenomena bucin global, sudah terjadi jauh lebih awal sebelum di Indonesia, salah satunya adalah Donald Trump yang terpilih secara demokratis di AS, dengan banyaknya bucin Donald Trump meskipun dia terkenal dengan sikap terburuknya. 

Pembicara lainnya, yakni Airlangga Pribadi menyoroti lemahnya fondasi demokrasi yang sering dimanfaatkan untuk kepentingan politik, dimana telah terjadi pengikisan landasan demokrasi di Indonesia. 

Perjuangkan Kesejahteraan Masyarakat, Tokoh Bandung Barat Ini Sabet Penghargaan Jurnalis

“Penjelasan Indonesia bisa sampai pada demokrasi dititik ini karena sejak awal terbentuk dengan fondasi demokrasi yang lemah. Aliansi-aliansi kekuasaan menghancurkan demokrasi dengan cara memasukkan aktifisnya, yang paling mendasar adalah mengatur hukum di bawah kehendak kekuasaannya, " paparnya. 

Airlangga menambahkan, bahwa ada fakta-fakta yang menginspirasi saya dalam memperjuangkan HAM di tahun 1998. 

Halaman Selanjutnya
img_title